Jakarta, tvOnenews.com - Sejumlah tim pengawas Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta kembali mendatangi lokasi perusahaan animasi di Jalan Sumenep No 23, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (17/9/2024).
Berdasarkan pantauan tvOnenews.com, terlihat sekitar lima orang tim pengawas mengenakan seragam berwarna merah mendekati kantor perusahaan animasi.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Provinsi DKI Jakarta, Hari Nugroho membenarkan adanya peninjauan di lokasi yang diduga menjadi tempat terjadinya kekerasan.
“Sehubungan dengan isu yang beredar di media online perihal dugaan kekerasan di PT. Brandoville Studio, Jakarta Pusat, Dinas Nakertransgi Provinsi DKI Jakarta telah menugaskan Tim Pengawas Ketenagakerjaan dan PPNS Dinas Nakertransgi Provinsi DKI Jakarta bersama tim Pengawas Sudin Nakertransgi Jakarta Pusat,” kata Hari, saat dihubungi, pada Selasa (17/9/2024).
Lebih lanjut Hari menuturkan kedatangan tim pengawas ketenagakerjaan ke lokasi guna melakukan pemeriksaan ke perusahaan. Terkait hal ini Disnaker Provinsi DKI Jakarta telah berkoordinasi dengan Polres Metro Jakarta Pusat.
“Pengawas Ketenagakerjaan telah berkoordinasi dengan Polres Jakarta Pusat terkait dugaan kekerasan tersebut pada hari Sabtu, 14 September 2024 terkait dugaan adanya tindak pidana ketenagakerjaan berupa tidak membayar upah lembur,” ucap Hari.
Sebelumnya diberitakan, polisi mengungkap identitas pemilik perusahaan animasi yang diduga menjadi tempat karyawan berinisial CS mengalami kekerasan. Adapun peristiwa itu terjadi di Jalan Sumenep No 23, Menteng, Jakarta Pusat.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Muhammad Firdaus mengatakan bahwa hal ini diketahui usai pihaknya meminta keterangan dari saksi yang bekerja di cafe samping tempat kejadian perkara.
“Menurut sekuriti, tempat tersebut milik orang asing (China),” kata Firdaus kepada wartawan, Senin (16/9).
Lebih lanjut, Firdaus belum menyebutkan secara detail terkait nama pemilik perusahaan tersebut. Namun, diketahui perusahaan memiliki karyawan sekitar 80 orang dan sudah tutup pada Juli 2024.
“Saat ini keadaan situasi kantor tutup dan tempat tersebut sudah tidak ditempati,” ungkap Firdaus. (ars/iwh)
Load more