Ia menegaskan bahwa NEPIO Indonesia nantinya akan dipimpin langsung oleh Presiden.
"Kami ingin menciptakan organisasi yang ramping namun efisien," ujarnya.
Pertemuan tersebut menghasilkan beberapa konsep alternatif yang nantinya akan dikonsultasikan lebih lanjut dengan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, untuk pembahasan yang lebih mendalam dalam waktu dekat.
Dalam KEN, disebutkan bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir direncanakan akan masuk dalam jaringan PLN pada 2032 dengan kapasitas 250 MW.
"Di mana lokasinya? Jenis teknologinya? Bagaimana persiapan SDM dan keamanannya? Siapa yang akan mengoperasikannya? Bagaimana investasinya? Semua pertanyaan ini akan dibahas lebih lanjut oleh NEPIO setelah organisasi ini diresmikan melalui Perpres atau Kepres," jelas Eniya.
Lebih lanjut, Eniya menyatakan bahwa persiapan masih panjang dan harus dipersiapkan dengan matang.
Saat ini, pihaknya juga sedang menyusun Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) dan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang akan mendukung implementasi energi nuklir.
Load more