"Kami dari Komite Solidaritas Profesi, kami memang datang hari ini ke Bareskrim untuk melaporkan pejabat Kementerian Kesehatan atas penyebaran berita bohong yang menimbulkan keonaran," kata perwakilan Komite Solidaritas Profesi Perkumpulan Para Dokter, M Nasser, Rabu (11/9/2024).
"Hoaks, betul kita menyesalkan karena tingkat derajat seorang menteri memuat berita-berita bohong, menyiarkan berita bohong, itu kita sesalkan," kata Nasser.
Menurut Nasser, terkait penyebab meninggalnya dokter Aulia Risma itu bukan kewenangan Kemenkes, melainkan kepolisian, sehingga menurutnya pihak lain, seperti Kemenkes tidak berhak memberikan pernyataan penyebab kematian dokter Aulia Risma.
Sementara itu, pihak Universitas Diponegoro (Undip) sudah mengakui bahwa adanya praktik perundungan atau bully di pelatihan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).
"Kami mengaku bahwa di dalam sistem pendidikan dokter spesialis di internal kami terjadi praktik-praktik atau kasus-kasus perundungan dalam berbagai bentuk, dalam berbagai derajat, dan berbagai hal," kata Wisnu di Undip Semarang, Jumat 13 September 2024 dikutip Antara.
Hal senada juga diungkapkan pihak RS Kariadi yang turut mengakui peristiwa perundungan yang terjadi lembaga kesehatannya itu merupakan bentuk kealpaan.
"RS Kariadi sebagai wahana pendidikan turut bertanggung jawab atas peristiwa yang terjadi," kata Direktur Layanan Operasional RS Kariadi Semarang, Mahabara Yang Putra.(muu)
Load more