Pariaman, tvOnenews.com – Polisi masih mengejar pembunuh gadis penjual gorengan yang ditemukan terkubur dalam kondisi terikat dan tanpa busana di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Keluarga berharap pelaku pembunuhan segera ditangkap.
Suasana duka masih terlihat di rumah sederhana milik keluarga korban berinisial NKS (18), yang berada di Korong Pasar Surau, Nagari Guguak, Kecamatan 2x11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Rabu (11/9/2024).
Isak tangis keluarga, teman, warga setempat mengiringi pemakaman jenazah gadis penjual gorengan inisial NK yang diduga menjadi korban pembunuhan di Pasa Galombang, Kecamatan 2x11 Kayu Tanam, Padang Pariaman, Senin (9/9).
Jasad NK yang sebelumnya ditemukan terkubur beberapa ratus meter dari rumahnya itu dimakamkan setelah dilakukan otopsi. Berdasarkan pantauan, ramai masyarakat yang berdatangan untuk mengantarkan korban ke tempat peristirahatan terakhir.
“Dia anak yang rajin dan pekerja keras. Untuk membantu keluarga, NK menjajakan gorengan sekaligus menabung untuk biaya kuliah,” jelas ayah NK, Asril.
Ia menyebut, NK yang masih berusia 18 tahun memiliki rutinitas menjajakan gorengan di sekitar tempat tinggalnya. NK biasanya berangkat pukul empat sore dan kembali ke rumah pukul enam sore.
Pada Jumat (6/9) malam, NK tak kunjung pulang. Keluarga melaporkan ke kenagarian setempat dan pukul 23.00 WIB mulai dilakukan pencarian.
Jasad NK ditemukan terkubur di pelosok rimba yang jarang dikunjungi warga setempat. Koordinator Tagana Padang Pariaman, Donal Debra melaporkan, NK ditemui sudah tidak bernyawa dalam kondisi tanpa busana.
Dua jam kemudian, kepolisian datang dan langsung membawa mayat korban untuk diotopsi di RS Bhayangkara.
“Usai ditemukan, korban langsung dilarikan ke RS Bhayangkara. Senin pagi, jasad korban selesai diotopsi dan langsung diantarkan pulang untuk dimakamkan,” kata Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman, Iptu Reggy.
Ia menuturkan, saat ditemukan, korban mengalami luka memar di mulut dan area sekitar kepala. Namun, belum bisa dipastikan penyebab kematian korban.
“Saat ini, pihak kepolisian sedang menunggu hasil otopsi tersebut. Kami belum bisa menduga penyebab kematian korban dan indikasi kekerasan lainnya selain menunggu hasil pemeriksaan RS,” katanya.. (asa/ebs)
Load more