Selain itu, BMKG Sultan Iskandar Muda (SIM) menyatakan telah menempatkan alat pemantau cuaca automatic weather station (AWS) portable di sejumlah lokasi perhelatan PON ke-XXI di Aceh.
"BMKG sudah mengantisipasi untuk keselamatan atlet, terutama atlet-atlet cabang olahraga outdoor yang sangat berpengaruh pada kondisi cuaca pelaksanaan kegiatannya," kata Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Kelas I SIM, Nasrol Aidil, di Banda Aceh.
Alat pemantau cuaca otomatis (AWS) tersebut telah dipasang pada beberapa lokasi perhelatan PON, di antaranya venue cabang olahraga dayung di Waduk Keliling, venue cabor paralayang di Taman Rusa, dan venue cabor layar di Kampung Jawa.
"Sensor automatic weather station portable ini untuk mengukur kecepatan angin dan prediksi cuaca selama 2-3 jam kedepan," katanya.
BMKG juga menyiapkan drifter, yakni alat yang mengapung di permukaan laut untuk mengukur cuaca maritim secara otomatis untuk parameter arah dan kecepatan arus, suhu permukaan laut, tekanan, dan salinitas pada venue cabor selancar ombak di Pantai Babah Kuala, Lhoknga.
"Kita menempatkan 1,5 mil di tengah laut untuk keperluan keselamatan atlet selancar ombak agar terdeteksi kecepatan arus yang berbahaya bagi atlet," katanya.
BMKG juga menyediakan papan (display) informasi prakiraan cuaca di venue utama PON XXI di Aceh yang berada di Stadion Harapan Bangsa.
"Kita juga menempatkan display informasi prakiraan cuaca di stadion utama Stadion Harapan Bangsa berupa prakiraan cuaca di Kota Banda Aceh dan sekitarnya," demikian Nasrol Aidil.
Kemudian, Stasiun Meteorologi Maritim Belawan, Sumatera Utara, mengingatkan nelayan dan pemangku kepentingan lainnya agar waspada potensi terjadinya gelombang tinggi 2 meter di Samudera Hindia barat Nias.
Kondisi yang sama diprakirakan juga berpotensi terjadi di wilayah Perairan utara Sabang, Perairan barat Aceh, Samudera Hindia Barat Aceh. Kondisi tersebut berpotensi terjadi Selasa malam hingga Rabu pagi.
"Waspada gelombang dengan ketinggian 2 meter diprakirakan berpeluang terjadi di wilayah Perairan utara Sabang, Perairan barat Aceh, Samudera Hindia Barat Aceh, dan Samudera Hindia barat Nias," kata Prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Belawan, Christen Novena, di Medan.
Sementara BBMKG Wilayah I Medan menyebutkan cuaca di Sumatera Utara pada Rabu (11/9/2024) siang hingga sore hari berpotensi hujan dengan intensitas sedang di wilayah Asahan, Batubara, Deli Serdang, Binjai, Medan, Padang Sidempuan, Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan.
Kondisi yang sama juga berpotensi terjadi di Labuhanbatu Utara, Langkat, Mandailing Natal, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Serdang Bedagai, Simalungun, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, dan sekitarnya.
Malam hari hujan ringan berpotensi di wilayah Asahan, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Karo, Medan, Labuhanbatu Selatan, Langkat, Mandailing Natal, Nias Selatan, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Samosir, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Toba, dan sekitarnya.
Dini hari berpotensi hujan ringan di wilayah Karo, Mandailing Natal, Nias Selatan dan sekitarnya.
Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta pemerintah daerah agar menyiapkan tata ruang yang aman dan mampu menampung masyarakat sebagai upaya mitigasi bila gempa Megathrust terjadi di Indonesia.
"Bagaimana menyiapkan masyarakat dan pemerintah daerah sebelum terjadi gempa dengan kekuatan tinggi yang mengakibatkan tsunami. Pemerintah daerah itu sudah diajak bersama-sama menyiapkan infrastrukturnya, menyiapkan sistemnya, adakah jalur evakuasi nya, adakah tempat shelter evakuasi," kata Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (20/8/2024).
Dia melanjutkan, zona-zona rawan seperti daerah dekat laut dan pantai agar dikosongkan dan tidak didirikan banyak bangunan.
"Pemda-pemda diharapkan juga menyiapkan tata ruang di sana. Di pantai itu dibatasi, jangan dibangun bangunan-bangunan. Kalau sampai dibangun hotel, hotelnya harus siap menghadapi (Megathrust), diwajibkan bangunannya mampu tahan 8,5 magnitudo," katanya.
Dwikorita Karnawati mencontohkan Pemda DIY merupakan salah satu pemda yang telah menyiapkan tata ruang yang aman menghadapi potensi gempa Megathrust lewat pembangunan Bandar Udara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo.
Load more