Jakarta, tvOnenews.com - Pihak kepolisian telah memeriksa IS (16) tersangka utama pemerkosaan dan pembunuhan siswi SMP berinisial AA (13) di Palembang, Sumatera Selatan.
Polisi juga telah mendatangkan psikolog untuk memeriksa kejiwaan tersangka utama pemerkosaan sekaligus pembunuhan remaja 13 tahun tersebut.
IS yang masih berusia 16 tahun dinilai memiliki pola pikir yang berbeda dengan anak seusianya.
Is hanya bergaul dengan anak-anak yang lebih muda usianya agar bisa mengendalikan mereka.
Pihak kepolisian juga tengah menyelidiki apakah ada keterkaitan antara pemerkosaan yang dilakukannya dengan kebiasaannya menonton film dewasa.
Polisi sangat hati-hati dalam menangani kasus pembunuhan sekaligus pemerkosaan siswi SMP ini, karena dilakukan oleh 4 anak-anak di bawah umur.
"Pertumbuhan jiwanya tidak layaknya usia tersebut (16), yang bersangkutan tidak mampu bergaul atau mengembangkan diri dengan anak-anak seusianya. Oleh karenanya yang bersangkutan memiliki teman yang notabene secara usia di bawahnya, tujuannya agar bisa dikendalikan," kata Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Haryo Sugihartono.
Selain itu prilakunya kecanduan film dewasa diduga mengakibatkan dorongan kuat untuk melampiaskan gejolak seksualnya.
IS kini telah ditahan, namun ketiga pelaku lainnya yakni MZ, NS, dan AS dititipkan ke lembaga penyelenggara kesejahteraan sosial setempat mengingat usianya masih di bawah umur.
Ketiganya masih berusia antara 12-13 tahun. Ketiganya tidak ditahan meski berstatus tersangka pembunuhan sekaligus pemerkosaan tersebut.
Kombes Pol Haryo Sugihhartono, salah satu tersangka merupakan kekasih AA yaitu IS.
"Kami mendapatkan beberapa penyebab utama, atas pemeriksaan psikologi yang ada, motif atas tindak pidana ini adalah karena pelaku, terutama IS mengalami nafsu birahi," ujar Haryo dalam konferensi pers.
Haryo menyebut para pelaku kerap menonton film porno. Hal itu ditemukan di ponsel pelaku.
"Selain itu juga pelaku mengaku memang ingin melakukan tindakan tidak senonoh tersebut kepada korban saat bertemu," lanjutnya.
Kejadian nahas itu bermula saat pelaku berkumpul di rumah IS pukul 13.00 WIB. Keempat pelaku kemudian datang ke tempat acara kuda kepang yang tak jauh dari lokasi pemerkosaan.
Korban pun diajak oleh teman dekatnya yaitu N untuk datang ke lokasi.
"Dari sana, terjadilan tindak pidana percobaan pembunuhan oleh IS dengan cara membekap mulut dan hidung korban, sehingga korban henti nafas dan meninggal," ungkap Harryo.
Saat IS membekap korban, NS, AS, MZ melakukan tugasnya memegangi tangan AA. IS yang merupakan kekasih AA langsung memperkosanya yang kemudian dilanjuti oleh tiga temannya.
Menurut Haryo, terdapat dua lokasi kejadian. Lokasi pertama adalah kuburan Cina.
"Tidak ingin ketahuan, para pelaku menggotong korban untuk pindah lokasi ke TKP kedua dengan berjalan kaki yang berjarak 30 menit dari lokasi pertama," bebernya.
Setelah pindah ke lokasi lain, para pelaku kembali memperkosa korban secara bergilir. Setelah puas para pelaku meninggalkan mayat AA begitu saja dan baru ditemukan keesokan harinya.
Laboratorium forensik Polda Sumsel menemukan banyak luka lecet di tubuh AA karena digotong. Tulang lidah patah akibat dibekap hingga alat vital yang robek.(muu)
Load more