Menurut korban, dirinya dan pelaku sempat menikah. Namun pernikahan tersebut hanyalah formalitas belaka.
Setelah menikah, pelaku kabur tanpa ada kabar, padahal media sosialnya aktif.
"Kami menikah sah secara agama dan negara karena dari awal orang ini takut terjerat hukum (persetubuhan anak di bawah umur & kekerasan sex)," kata korban.
Korban mengaku sempat bertanya kepada teman-tepan pelaku untuk mendapat informasi pelaku di luar sana.
"Setelah kabur ternyata di luar sana masih gila perempuan, dugem sana-sini dengan perempuan yang berbeda-beda, pernah sampai ketahuan menghampiri perempuan di hotel (mungkin bukan hanya satu perempuan)," ungkapnya.
Lebih parahnya lagi, korban mendapat laporan dari perempuan lain yang menjadi korban pelaku.
"Orang ini (pelaku) sempat menawarkan pekerjaan menjadi talent, orang ini sekongkol dengan orang asing yang tidak tau dari mana asalnya, ternyata hanya untuk dijadikan bahan sex," tambahnya.
Load more