Jakarta, tvOnenews.com - Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah mendukung langkah Kementerian Agama yang menyurati Kominfo untuk meminta Stasiun Televisi untuk mengganti tayangan Azan Magrib dengan running text pada saat misa akbar bersama Paus Fransiskus.
Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Anderyan Noor menilai, langkah yang diambil Kemenag itu merupakan bentuk toleransi beragama untuk menghormati umat Katolik yang melakukan Misa akbar.
"Setuju azan di TV diganti dengan running text demi menghormati saudara-saudara kita yang sedang Misa," katanya, Rabu (4/9).
Anderyan menuturkan, bahwa dirinya juga tak mempermasalahkan hal tersebut. Sebab, yang tak diizinkan untuk disiarkan hanya Azan elektronik saja sementara azan di masjid masih tetap bisa berkumandang.
"Karena itu juga azan elektronik, bukan suara langsung dari masjid. Azan di masjid tetap berkumandang sebagai ajakan salat yang sesungguhnya, lagian dari 365 hari masa sehari saja untuk toleransi kita tidak mau menghormati saudara kita untuk beribadah," tuturnya.
Load more