Jakarta, tvOnenews.com - Kecelakaan lalu lintas di Indonesia terbilang tinggi alias masih belum kunjung menurun dengan kerugian material hingga ratusan miliar rupiah, melahirkan komunitas peduli lalu lintas yang mengupayakan berkendara cerdas.
Secara makro, Indonesia memiliki organisasi keselamatan berkendara, yakni Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) yang di dalamnya terdapat para pakar transportasi, baik akademisi hingga praktisi.
Namun seiring perkembangan dinamika berkendara -khususnya lalu lintas darat, kini telah muncul wadah-wadah kecil yang berisi para praktisi ahli dalam berkendara aman (safety driving), khususnya defensive driving yang pada intinya mengajarkan teknik mengemudi untuk menjauhi potensi kecelakaan.
Instruktur Defensive Driving Training (DDT) PT Davai Karya Pratama, Ade Muhammad Arbi, mengungkapkan teknik DDT sangat direkomendasikan kepada seluruh masyarakat yang aktif berkendara, baik yang dilatarbelakangi profesi maupun yang memang harus berkendara pulang pergi dari rumah ke kantor.
"Kami berfokus agar peserta selesai mengikuti pelatihan, dapat menjadi pengendara selalu mempunyai sikap mengemudi yang selalu waspada terhadap bahaya dan selalu memperagakan cara berkendara yang baik dimana outputnya dapat memberikan keamanan dan keselamatan,” kata Ade Muhammad Arbi dalam keterangannya, Jumat (30/8/2024).
Komunitas berkendara aman Buckle-Up Indonesia -yang memiliki perhatian yang sama atas tingginya angka kecelakaan berlalu lintas di Indonesia, mengungkapkan bahwa penyebab utama kecelakaan berlalu lintas ialah akibat pengemudi yang baru bisa mengendarai motor atau mobilnya, namun belum paham cara berkendara.
Load more