Jakarta, tvOnenews.com - Aktivis Sosial Media Tengku Zanzabella mengkritisi langkah Kementerian Perdagangan (Kemendag) terkait sidak yang dilakukan baru-baru ini.
Dalam sebuah unggahan video, dia menyampaikan apresiasinya terhadap satgas yang bertugas, namun juga menyoroti adanya dugaan praktik tebang pilih dalam penindakan hukum.
"Saya kemarin melihat videotron yang membuat saya ingat tentang persoalan sidak. Saya sangat mengapresiasi satgas yang bertugas, tetapi saya juga mendapatkan aduan dari masyarakat yang terdampak melalui email," ujar Zanzabella dalam keterangannya, Selasa (27/8/2024).
Menurutnya, ada beberapa toko tekstil di kota Bandung dan area Jakarta Pusat yang diduga terlibat dalam penyelundupan barang impor ilegal asal China, dengan jumlah mencapai 100 ton per bulan.
"Jumlahnya itu 100 ton per bulan, banyak sekali," beber Zanzabella
Zanzabella juga mengungkapkan toko-toko tersebut diduga membuat faktur palsu yang seolah-olah menunjukkan barang berasal dari pengusaha lokal, padahal sebenarnya barang tersebut adalah impor ilegal.
"Setelah bapak melakukan sidak kemarin, toko-toko tersebut masih beroperasi. Hal ini dilihat dan didokumentasikan oleh beberapa pihak yang terdampak," tegasnya.
Zanzabella meminta agar tidak ada diskriminasi dalam penindakan terhadap para pedagang kecil yang menjadi korban.
"Jangan tebang pilih, karena ada juga pedagang kecil yang bahkan sampai bunuh diri, dan mungkin ini akibat dari sidak-sidak yang dilakukan," katanya.
Dia menambahkan pedagang besar yang diduga terlibat dalam penyelundupan justru seolah-olah dibiarkan dan masih beroperasi.
"Logikanya, tidak mungkin kalau mafia tekstil sebesar ini tidak menjadi prioritas yang dipantau. Saya ingin agar aduan masyarakat ini ditindaklanjuti oleh Pak Zul (Menteri Perdagangan). Jangan fokus pada hal lain dulu, ini demi peningkatan ekonomi rakyat Indonesia," imbuhnya.
Zanzabella menekankan masalah ini sangat serius dan meminta agar Menteri Perdagangan menindaklanjuti temuan tersebut.
"Sebenarnya ini adalah hal yang serius, Pak. Untuk nama usaha dan pergerakannya, kita simpan dulu. Mungkin Bapak bisa menindaklanjuti video saya ini, karena ini adalah aduan dari masyarakat. Saya harap Pak Menteri tidak tebang pilih dan fokus pada temuan ini," tuturnya.(lkf)
Load more