Jakarta, tvOnenews.com - Kedatangan Anies Baswedan ke kantor DPD PDI Perjuangan di Cakung, Jakarta Timur, Sabtu lalu dikritik oleh Ketua Umum Partai Rakyat, Arvindo Noviar.
Ketum Partai Rakyat itu merasa terkejut jika Anies Baswedan saat ini bergabung ke kubu PDIP setelah meninggalkan Partai NasDem yang mengusungnya pada pilpres kemarin.
Ia mengatakan bahwa hijrahnya Anies ke pelukan berbagai partai baik dari NasDem hingga PDIP.
Sosok Anies Baswedan di matanya bak sosok politisi yang menganut paham Machiavellism, karena itu Anies merasa tak berat hati meninggalkan partai-partai yang pernah ia usung.
"Ya kan ga aneh ya sebagai seorang Machiavellian ya, wajar wajar saja jika Anies itu dulu ikut konferensi Demokrat, ikut Pak SBY lalu menjadi menteri, kemudian ikut Surya Paloh," kata Arvindo Noviar pada Minggu (25/8/2024).
Arvindo justru khawatir jika yang menjadi korban Anies Baswedan justru adalah PDIP sendiri.
"Nah saya khawatir PDIP malah jadi korban barunya Anies," kata dia.
Namun Arvindo merasa hal itu tidak aneh karena sebagai seorang Machiavellian Anies sudah terbiasa dengan itu.
Arvindo mengkritik sikap Anies yang cenderung ambisius dengan kekuasaan.
"Tapi memang tidak aneh sih ya saya memandang Anies sebagai Machiavellian, selama membuka pintu kekuasaan semua bisa dijalani,"
Untuk diketahui, Machiavellian adalah sebuah paham politik yang berasal dari penulis buku "The Prince", Niccolo Machiavelli.
Machiavellian diasosiasikan sebagai sosok politisi yang menghalalkan segala cara dan memiliki seribu wajah untuk memperoleh atau mempertahankan kekuasaan.
Ketua umum Partai Rakyat itu menegaskan bahwa pragmatisme Anies dalam menerima tawaran PDIP justru menunjukkan dirinya adalah Machiavellian.
"Selama itu membuka pintu kekuasaan, jangankan gabung PDIP, sepertinya, kayanya gabung Dajjal aja Anies mau asal dapat kekuasaan," pungkas Arvindo. (ebs)
Load more