Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia perlu mengantisipasi adanya ancaman perekonomian global seperti perang dagang.
Kondisi yang dinilai dapat menggerus perekonomian dalam negeri ini merupakan sinyal ketidakpastian dan perlu mitigasi serius.
Hal ini dia sampaikan dalam Konferensi Pers RAPBN 2025; Transisi Efektif dan APBN Kredibel, di Jakarta Selatan, Jumat (16/8/2024).
"Seperti yang disampaikan oleh Bapak Presiden, terjadinya perang dagang, tidak hanya perang militer. Terjadi kenaikan instrumen tarif dan non-tarif, untuk membendung perdagangan antar negara. Ini kemudian yang menciptakan kerentanan terhadap global value chain atau rantai pasok global," ungkap dia.
Di sisi lain, pola berulang seperti tensi politik atau eskalasi antar blok di Amerika Serikat, Eropa, Tiongkok, dan Rusia juga menjadi penyebab yang menjadi perhatian serius. Bahkan perang panas yang masih berlangsung di Timur Tengah.
"Di sisi lain, dengan adanya berbagai kerentanan tadi, memicu apa yang disebut krisis pangan dan energi. Sehingga, memicu inflasi melonjak tinggi di negara maju, yang kemudian menimbulkan respons suku bunga meningkat tinggi. Meski ada harapan akan turun, tapi suku bunga tinggi terjadi sejak tahun 2022 hingga 2024 ini," bebernya.
Ada empat faktor utama yang membahayakan ekonomi global, antara lain tensi global, disrupsi rantai pasok global, inflasi tinggi, dan suku bunga tinggi.
Load more