Jakarta, tvOnenews.com - Pelaku penganiayaan balita di Daycare Wensen School Depok, Meita Irianty ternyata melakukan kekerasan karena kesal para korban dinilai nakal dan rewel.
Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Arya Perdana mengatakan bahwa awalnya pelaku Meita Irianty mengaku khilaf telah melakukan penganiayaan terhadap daycare miliknya di Depok.
Namun, setelah didalami muncul pernyataan dari pelaku bahwa penganiayaan yang dilakukannya di daycare miliknya di Depok itu dilakukan karena merasa kesal dengan korban.
"Kita dalami lagi, ternyata ada pernyataan kalau yang bersangkutan ini kesal dengan anak-anak," kata Arya, dikutip Minggu (4/8/2024).
Salah satu korban berusia 2 tahun dianiaya oleh pelaku karena dianggap telah nakal.
"Sehingga dia kesal melakukan kekerasan terhadap anak itu," kata Arya menambahkan.
Sementara itu, ada bayi berusia 9 bulan yang juga menjadi korban kekerasan.
Arya menjelaskan, berdasarkan pengakuan pelaku, kekerasan dilakukan karena bayi tersebut tak kunjung berhenti menangis.
"Yang kedua yang masih berusia 9 bulan ini, itu karena rewel gitu ya, nangis terus hingga dilakukan kekerasan juga terhadap anak itu. Jadi, sementara alasannya masih itu," ujarnya.
Sementara itu, saat ini polisi juga mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi.
Meski demikian, para saksi itu tidak melihat kekerasan dilakukan secara langsung melalui dari tayangan CCTV.
Adapun sementara ini, polisi memiliki bukti berupa 3 buah CCTV dengan waktu yang berbeda.
Oleh karenanya, Arya mencurigai masih ada korban lainnya dalam kasus penganiayaan di Depok ini.
Hanya saja, lanjut dia, pihaknya kesulitan mendapatkan CCTV bulan lalu karena kini datanya sudah dihapus.
"Untuk mendapatkan CCTV satu bulan yang lalu itu agak sulit ya, karena sudah terhapus. Jadi kita hanya berpatokan pada tiga CCTV itu dulu yang utama," kata Arya menambahkan. (iwh)
Load more