ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Prabowo Subianto Tak Mau Ikut Campur Isu Perseteruan Jokowi dan Megawati, Pengamat Ungkap Dampak Politik Ini

Pengamat politik Hendri Satrio menilai ada dampak politik yang terlihat seusai Prabowo Subianto tidak mau ikut campur isu perseteruan antara Presiden Jokowi dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Sabtu, 3 Agustus 2024 - 21:59 WIB
Prabowo Subianto Tak Mau Ikut Campur Isu Perseteruan Jokowi dan Megawati, Pengamat Ungkap Dampak Politik Ini
Sumber :
  • Tim tvOne/Julio Trisaputra

Jakarta, tvOnenews.com - Pengamat politik Hendri Satrio menilai ada dampak politik yang terlihat seusai Prabowo Subianto tidak mau ikut campur isu perseteruan antara Presiden Jokowi dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Dia mengatakan, Prabowo saat ini memainkan peran penting dalam pusaran politik di Indonesia, seusai terpilih sebagai Presiden 2024-2029.

Hensat, sapaan akrabnya, lantas memuji sikap Prabowo Subianto yang memilih bungkam melihat perseteruan Jokowi dan Megawati.

"Pada saat dia melihat Pak Jokowi ribut sama Bu Mega, dia keluar negeri nonton Olimpiade 2024, itu kerennya Pak Prabowo, jadi begitu canggihnya Pak Prabowo, sekarang berperan dalam perpolitikan Indonesia," ujar Hensat dalam tayangan video YouTube milik Bambang Widjojanto dilansir Sabtu (3/8/2024).

Hensat memuji langkah Prabowo yang memilih berpasangan dengan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.

Menurutnya, itu merupakan salah satu strategi Prabowo yang memilih berpasangan dengan penguasa agar bisa memenangkan kontestasi Pilpres 2024.

"Dia pakai Gibran sebagai alat pemenangan. Akhirnya dia berhasil menjadi presiden," kata Hensat.

"Itu canggihnya Pak Prabowo. Jadi menurut saya, dia sama sekali tidak ingin mendompleng, perseteruan antara Jokowi dan Mega ini," imbuhnya.

Sebelumnya, Hensat mengungkap penyebab perselisihan antara Jokowi dan Megawati makin terlihat.

Hal itu dikatakan Hensat dalam kanal YouTube Indonesia Lawyer Club, Kamis (1/8/2024).

Dia menilai, Megawati memulai mengangkat bendera perang terhadap Jokowi saat menolak wacana masa jabatan presiden diperpanjang menjadi tiga periode.

"Malulah Pak Jokowi itu pada saat ketuanya tidak mengizinkan dirinya mengambil tiga periode, ternyata Ibu Mega begitu taatnya kepada hukum, tapi sudah tersebar kabar dia ingin tiga periode, jadi itu adalah asal muasalnya mungkin yang pertama kenapa Ibu Mega bertanya kenapa kami dibeginikan? Salah saya apa? Mungkin itu," ungkap Hensat.

Selanjutnya, menurut Hensat, Megawati menolak keberlanjutan.

"Ibu Mega menolak keberlanjutan dalam arti keberlanjutan kekuasaan, bukan keberlanjutan pelayanan atau perjuangan ideologis seperti yang seharusnya partai politik miliki," kata dia.

Alasan ketiga, menurut Hendri, Megawati menjadi satu-satunya ketua umum partai politik yang gagal ditundukkan Jokowi sampai hari ini.

Halaman Selanjutnya :
Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Ketika suami istri masih menetap di rumah orang tua, tak jarang orang tua menyimpan harapan terhadap anak dan menantunya. Bila mertua banyak permintaan, menantu harus bagaimana?

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT