Dalam kesempatan ini, Umar juga menampik isu terkait vaksin polio yang bisa menimbulkan efek samping atau menyebabkan sakit pada anak yang divaksin.
Ia menerangkan vaksinasi polio sebenarnya sudah lama ada dan telah teruji keamanannya. Walaupun, Kotim tidak terdapat kasus polio, tapi kegiatan vaksinasi polio telah dilaksanakan sejak lama.
Hanya saja, tahun ini Pemerintah Pusat menggelar PIN Polio secara serentak untuk mengantisipasi kejadian luar biasa (KLB) menyusul adanya kasus polio di beberapa provinsi di Indonesia, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur dan Papua.
“Jadi, karena ini program nasional harus kita laksanakan, dan di Kotim memang sejak dulu sudah kita laksanakan. Makanya, respons masyarakat untuk mengikuti PIN Polio cukup bagus. Vaksinnya aman, jadi tak perlu khawatir,” ujarnya.
PIN Polio merupakan upaya Pemerintah Indonesia untuk memutus rantai penularan polio dengan mencegah penyebaran virus polio demi melindungi anak-anak Indonesia.
PIN Polio dilaksanakan dengan memberikan vaksin tetes kepada anak-anak usia 0-7 tahun. Pasalnya, penyakit ini rawan menyerang anak-anak.
PIN Polio 2024 dibagi dalam dua tahap, tahap pertama dilaksanakan pada Juni 2024 lalu meliputi enam provinsi yang terkonfirmasi ditemukan kasus polio maupun sekitarnya. Kemudian, tahap kedua dilaksanakan Juli 2024 meliputi 27 provinsi yang dibagi dalam dua putaran dengan jarak dua minggu.
Load more