Bekasi, tvOnenews.com - Puluhan warga antusias mengikuti program hapus tato gratis yang diselenggarakan oleh Komunitas Kreatif dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al Kahfi, di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Sabtu (13/7/2024).
Salah satu peserta bernama Saifullah mengatakan, dirinya datang ke acara tersebut untuk menghilangkan tato yang melingkar di lengan kirinya sejak tahun 1998 lalu.
“Gak ada (paksaan) karena kemauan saya sendiri. Karena kita udah berkeluarga udah mulai hijrah,” kata Saifullah saat ditemui tvOnenews.com di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Sabtu (13/7/2024).
Saifullah menceritakan, tato yang melekat di tangannya sudah ada sejak puluhan tahun lalu saat dirinya hidup di ‘jalanan’ menjadi ‘bajilo’ bersama kelompok punk.
Dia mengaku, awalnya hanya iseng menato tangannya dengan gambar kawat melanggar di lengan.
Dia yang saat itu duduk di bangku SMP mengira, tato yang dilukis di atas kulitnya bisa dihapus dengan mudah.
Namun kenyataannya tato itu sulit dihapus hingga puluhan tahun masih melekat dikulitnya.
“Dulu nato waktu jaman jadi ‘galang’ ikut-ikutan bikin tato kirain bisa hilang gak taunya gak hilang,” ujarnya.
Dia sempat berusaha menghilangkan tatonya sendiri dengan bahan-bahan tradisional. Namun upaya tersebut hanya menimbulkan luka di kulitnya.
“Terus kepikiran untuk dioperasi. Saya cari info ternyata biayanya lumayan mahal. Teman dapat info, ada hapus tato gratis akhirnya kita ke sini,” ujarnya lagi.
Saifullah mengaku bersyukur ada program Hijrah Hapus Tato yang digelar oleh LAZ Al Kahfi Peduli tersebut.
Dia mengaku menyesal telah membuat tato di lengannya. Karena tato tersebut, kata Saifullah, dirinya sulit mencari pekerjaan.
“Nyari kerja juga susah, kalo kerja kan yang dicari yang gak bertato, kebanyakan perusahaan nyarinya yang gak bertato gak bertindik,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Komunitas Kreatif Akris Siswanto menuturkan, kegiatan ini sudah 4 kalinya diselenggarakan bersama dengan LAZ Al Kahfi Peduli.
Akris menuturkan, kegiatan ini dibentuk atas dasar kepedulian kepada masyarakat yang ingin hijrah dari masa kelamnya.
Menurut dia, banyak masyarakat yang sedang dalam proses hijrah namun dipandang sebelah mata karena memiliki tato.
“Jadi awalnya itu mereka yang baru mau hijrah tatonya masih banyak di badan, itu ketika dia mau jalan ke masjid sering dipandang sebelah mata, ‘ngapain orang yang bertato masuk ke masjid.’ Padahal kan dia pengen sholat,” jelasnya.
Sejak didirikan pada tahun 2021 Akris mengatakan, Komunitas Kreatif sudah membantu lebih dari 1.000 warga untuk menghapus tatonya.
“Selama kita berdiri sudah ribuan orang yang menghapus tatonya, karena kalau setiap event itu yang dateng bisa 100 orang, ada juga 150. Ada yang dari kalangan perempuan laki-laki juga ada,” ujarnya.
Mereka yang menghapus tatonya, kata Akris, merupakan masyarakat umum yang sudah bertaubat.
Namun ada juga beberapa di antaranya berasal dari komunitas seperti komunitas punk ataupun komunitas jawara.
“Ada beberpa komunitas yang nyangkut kaya komunitas Punk Hijrah, ada juga komunitas kayak jawara gitu dulunya preman sekarang udah hijrah pengen hapus tatonya karena sejauh ini pengen kembali kepada fitrahnya,” tutupnya. (msl/iwh)
Load more