Deretan Fakta Tan Long Group, Perusahaan yang Disebut Terlibat Penggelembungan Harga Beras Impor
- Istimewa
Keterangan dari Tan Long Group ini menjadi klarifikasi atas polemik beras impor yang terjadi.
Di sisi lain, ditakutkan bila polemik isu ini terus ditiupkan dan berlanjut tanpa fakta yang jelas, dapat berdampak pada kelancaran pembelian beras Indonesia dari Vietnam hingga akhir 2024 bahkan mempengaruhi hubungan bilateral perdagangan kedua negara.
Perum BULOG menyatakan telah menjadi korban akan sebuah laporan tanpa fakta serta telah merugikan reputasi perusahaan, terutama ketika saat ini perusahaan sedang giat berbenah diri melalui transformasi di semua lini bisnis yang dilakukan secara terus menerus.
“Kami terus menjaga komitmen untuk tetap menjadi pemimpin rantai pasok pangan yang tepercaya sehingga bisa berkontribusi lebih bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia dan hal ini tentunya sesuai dengan ke-4 visi transformasi kami yaitu kepemimpinan, kepercayaan, pelayanan terbaik dan kesejahteraan masyarakat,” ucap Sonya Mamoriska, Direktur Transformasi& Hubungan Antar Lembaga Perum Bulog.
Saat ini, Perum Bulog mendapatkan penugasan untuk mengimpor beras dari Kementerian Perdagangan (Kemendag), sebesar 3,6 juta ton pada 2024.
Pada periode Januari-Mei 2024, jumlah impor sudah mencapai 2,2 juta ton.
Impor dilakukan oleh Perum Bulog secara berkala dengan melihat neraca perberasan nasional dan mengutamakan penyerapan beras dan gabah dalam negeri.
Sampai akhir Juni, Perum Bulog telah menyerap 800 ribu ton beras dalam negeri dan optimis bisa menyerap 1 juta ton beras, sesuai target yang telah ditetapkan.(lkf)
Load more