Pihaknya khawatir pendukung Anies akan melepas dukungan jika diusung oleh PDIP. Begitupun sebaliknya dengan pendukung PDIP.
“Apakah yang mendukung Pak Anies pasti tetap mendukung Pak Anies? Apakah yang mendukung PDIP pasti tetap mendukung PDIP? Nah ini kan belum tentu,” ujar Eriko.
“Dalam politik benar, yang tidak mungkin hanya menghidupkan orang mati, apa saja masih memungkinkan. Tetapi ini kan harus dihitung betul. Nah, inilah yang sedang kami hitung betul, bahwa peluang itu ada yes, tapi apakah itu pasti terjadi?” sambungnya.
Eriko mengungkap pihaknya juga masih mempertimbangkan terkait bacawagub untuk mendampingi Anies. Eriko menyebut kader PDIP belum tentu ingin menjadi wakilnya Anies.
“Pak Andika (Andika Perkasa) itu kan panglima angkatan bersenjata, betul? Mantan. Tingkatannya nasional, betul ya? Apakah beliau juga mau jadi wakil? Apakah itu layak menjadi wakil juga?” kata Eriko.
“Contoh nama-nama yang sudah disebut Pak Sekjen, Ibu Tri Rismaharini, apakah cocok menjadi wakil? Dengan tingkat yang sudah nasional seperti itu, sama seperti Pak Anies juga sudah pernah menjadi menteri, kan gitu ya, apakah sama levelnya terus kemudian menjadi wakil?” lanjutnya.
Atas hal itu, dia menekankan bahwa PDIP tidak ingin terburu-buru dalam memilih calon untuk diusung di Pilgub Jakarta. (saa/ree)
Load more