Keluarga Vina dan Eky Putus Komunikasi, Terakhir Komunikasi 8 Tahun Lalu, Kakak Vina Cirebon: Sudah Dihubungi Cuma Tidak Diangkat

Jakarta, tvOnenews.com - Keluarga Vina dan Eky disebut-sebut sudah putus komunikasi. Hal ini diungkapkan oleh kakak Vina, yakni Marliyana. 

“Belum ya. Belum ada. Saya menginginkannya seperti itu ya. Saya ingin komunikasi dengan beliau tapi sampai sekarang kami keluarga belum komunikasi,” ujar Marliyana kepada tvOne dikutip pada Rabu (5/6/2024). 

Marliyana mengatakan keluarga Vina dan Eky terakhir berkomunikasi saat persidangan selesai 8 tahun lalu. 

“Sampai sekarang belum. Proses awal (kasus Vina viral lagi) sudah (komunikasi), cuma enggak diangkat,” sambung dia. 

Vina Cirebon. Dok: Istimewa

Vina dan Eky merupakan dua korban pembunuhan di Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon pada tahun 2016 silam. 

Awalnya kasus yang dialami Vina dan Eky dikira tewas karena kecelakaan lalu lintas. Namun, keluarga curiga ini bukan kecelakaan lantaran motor dan HP yang digunakan Vina tidak rusak sama sekali.

Ditambah lagi keluarga percaya dengan “arwah” Vina yang merasuki Linda yang membeberkan bagaimana dan siapa saja para pelaku yang telah menghabisi nyawanya dan Eky. 

Polisi pun mendalami kasus ini hingga ditemukan fakta baru bahwa Vina dan Eky tewas akibat dianiaya dan dikeroyok segerombolan remaja atau geng motor. 

Polresta Cirebon pun melakukan penyelidikan dan korban dinyatakan sebagai korban pembunuhan.

Delapan orang pelaku telah dijatuhi hukuman antara lain Eko Ramadhani, Hadi Saputra, Jaya, Eka Sandy, Supriyanto, Saka Tatal, Sudirman dan Rivaldi Aditya Wardhana. 

Kala itu, polisi menyebutkan ada tiga orang yang buron atau masuk daftar pencarian orang (DPO). 

Pegi alias Perong saat rilis kasus Vina Cirebon, Minggu (26/5/2024). Dok: Istimewa

Pegi alias Perong DPO kasus pembunuhan Vina Cirebon akhirnya berhasil ditangkap di Bandung. 

Hal ini dibenarkan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jabar Kombes Surawan.

"Ya. Benar. Atas nama Pergi Setiawan diamankan di Bandung," kata Surawan, Rabu (22/5/2024) lalu.

Polisi pun menyebut mengklarifikasi jika DPO hanya ada satu orang, yakni Pegi alias Perong saja.

Sedangkan, DPO atas nama Dani dan Andi tidak ada lantaran keterangan terpidana (para pelaku lain) berbeda-beda. Dengan kata lain, Dani dan Andi ini fiktif. 

Dari seluruh terpidana, yang sudah menghirup udara bebas adalah Saka Tatal.

Sementara itu, ditetapkannya Pegi alias Perong sebagai otak pembunuhan Vina dan Eky yang telah buron selama 8 tahun itu memunculkan kontroversi. 

Pasalnya, ada pihak yang percaya Pegi alias Perong yang ditangkap saat ini adalah Pegi alias Perong sungguhan yang menjadi otak pembunuhan Vina dan Eky. 

Di sisi lain, ada juga pihak yang tidak percaya Pegi alias Perong yang ditangkap saat ini adalah Pegi alias Perong sungguhan yang menjadi otak pembunuhan Vina dan Eky mengingat kasus ini terjadi 8 tahun lalu dan kembali viral setelah Film Vina: Sebelum 7 Hari rilis di bioskop pada 8 Mei 2024 lalu. 

Marliyana kakak Vina mengklaim film yang diangkat dari kisah nyata itu disebut-sebut sekitar 85 persennya terdapat kesamaan dengan apa yang terjadi sesungguhnya. 

Rudiana Ayah Eky. Dok: Istimewa

Dari sisi keluarga Eky, diketahui publik jika ayah Eky adalah anggota polisi. 

Pada Jumat (17/5/2024) lalu ayah Eky, yakni Iptu Rudiana membuat sebuah video berisi pernyataannya terkait kasus yang merenggut nyawa anaknya.

Video itu diunggah Rudiana di akun Instagram @rudianabison. Dia mengatakan selama ini dia ikut berusaha mengungkap kasus pembunuhan Eky dan Vina. 

"Eky adalah anak kandung kami yang mana menjadi korban dari kelompok-kelompok yang kejam. Saya tidak diam dan saya terus berupaya dan bekerja sama dengan Reskrim," kata Rudiana.

"Terbukti beberapa kami amankan. Sisanya sedang kami perjuangkan untuk dilakukan pengungkapan. Sekali ini saya mohon doa mudah-mudahan orang-orang yang telah mengambil nyawa anak saya bisa segera terungkap," sambungnya.

Dia meminta masyarakat untuk tidak memberikan pernyataan yang bisa menambah kesedihan pihak keluarga korban.

"Sekali lagi saya mohon kepada seluruh warga negara jangan asumsi atau memberikan statement-statement yang akan mungkin lebih membuat kami cukup sakit. Kami cukup yang mengalami," ujar Rudiana.

"Selama delapan tahun saya berupaya untuk sabar dan saya mohon agar seluruh (warga) Indonesia bisa mendoakan anak saya supaya tenang dan juga bisa mendoakan supaya para pelakunya bisa segera terungkap," tutup dia. 

Hingga saat ini, kasus Vina Cirebon masih ditangani pihak kepolisian. (nsi)