Jakarta, tvOnenews.com - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan mencatat 42 keterlambatan pesawat Garuda Indonesia dalam pemberangkatan jemaah haji Indonesia.
Menurutnya selama periode 12-30 Mei ada 144.961 calon jemaah haji yang telah diberangkatkan ke Tanah Suci.
Angka ini sekitar 67,1% dari total calon jemaah haji tahun ini yaitu 216.065 sesuai data Kementerian Agama.
“Seluruh calon jemaah haji yang dibagi dalam 554 Kelompok Terbang (kloter), hingga 30 Mei kemarin presentase kloter yang telah diberangkatkan sebesar 66,6 persen," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara, M. Kristi Endah Murni di Jakarta.
Di antaranya adalah Garuda Indonesia dengan total 42 keterlambatan, dan Saudi Arabian Airlines dengan total 6 keterlambatan.
Kristi mengatakan, pihaknya telah melakukan rapat bersama dengan Garuda Indonesia terkait jumlah keterlambatan pada fase pertama ini.
"Yang mana keterlambatan ini dikarenakan faktor teknis dan operasional. Atas kejadian tersebut Garuda Indonesia sudah memitigasi dengan menerbangkan calon jemaah haji menggunakan pesawat-pesawat wide body miliknya,” ucap Kristi.
Kristi juga menegaskan agar kedua maskapai yang melayani penerbangan haji berkomitmen dan bertanggungjawab untuk memberikan pelayanan haji yang terbaik dan segera memitigasi jika terjadi kendala-kendala di lapangan.
"Hingga hari ini On Time Performance (OTP) dari kedua maskapai mencapai 86,99% dengan rincian Garuda Indonesia 78,68%, dan Saudi Arabian Airlines 96,51%," papar Kristi.
Pada kesempatan yang sama, Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati menyampaikan bahwa telah dilaksanakan rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan dihadiri oleh seluruh stakeholder perhubungan serta pemangku kepentingan penerbangan haji seperti Dirjen Penyelanggaraan Haji dan Umrah-Kemenag, beserta seluruh stakeholder terkait.
"Kami telah melakukan rapat koordinasi untuk mengevaluasi pelaksanaan penerbangan haji fase pertama ini. Untuk itu perlu ditingkatkan pengawasan dan memastikan kelancaran penerbangan haji tahun 1445 H/2024 M ini berjalan lancar, selamat, aman dan nyaman," ungkap Adita.
Lebih lanjut Adita juga menuturkan bahwa Kementerian Perhubungan akan terus mengawal ketat penerbangan haji hingga kepulangan nanti 2024.
"Tugas kami memastikan keselamatan dan keamanan jemaah haji tetap menjadi prioritas utama, sehingga kendala-kendala pada fase pertama tidak terulang kembali pada fase ke dua mendatang," pungkas Adita. (rpi/muu)
Load more