Jakarta, tvOnenews.com - Baru-baru ini terungkap penyebab 10 juta Gen Z Indonesia menganggur atau tidak punya pekerjaan.
Seperti yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS), anak muda yang paling banyak masuk dalam ketegori NEET justru ada di daerah perkotaan yakni sebanyak 5,2 juta orang dan 4,6 juta di pedesaan.
Ironisnya, fenomena maraknya pengangguran di kalangan Gen Z menjadi ancaman serius bonus demografi menuju Indonesia Emas 2045.
Untuk diketahui, Gen Z adalah mereka yang lahir pada 1997 hingga 2012.
Menyikapi hal ini, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengungkapkan banyak dari pengangguran berusia muda tersebut tercatat baru lulus SMA sederat dan perguruan tinggi.
"Mereka yang pengangguran itu kebanyakan adalah generasi Z ya. Mereka yang rentang usianya 18-24 tahun, yang selesai lulus SMA, SMK atau mereka lulus perguruan tinggi," ujar Ida.
"Dan rata-rata mereka adalah posisinya kalau 18 tahun biasanya posisinya adalah mencari pekerjaan atau meneruskan kuliah," ujar Ida lagi sperti yang dikutip pada hari Minggu (26/5/2024).
Tak hanya itu saja, menurut analisa Ida, faktor utamanya banyaknya angka pengangguran pada penduduk muda berusia 15-24 tahun ini adalah karena kurang singkronnya pendidikan dan permintaan tenaga kerja.
"Ini tentu menjadi tantangan bagi kita semua karena ternyata kalau kita dalami data kita lulusan SMA/SMK, terutama SMK itu menyumbangkan pengangguran kita. Kenapa terjadi begini? Karena di antaranya adalah tidak terjadi link and match," kata politikus PKB ini.
Faktor lain yang menyebabkan tingginya angka pengangguran di Gen Z adalah turunnya lapangan pekerjaan di sektor formal. (aag)
Load more