Bekasi, tvOnenews.com - Aep, saksi dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky pada tahun 2016 lalu membeberkan detik-detik sebelum pembunuhan sadis itu terjadi.
Dia mengaku melihat saat kedua korban melintas mengunakan motor. Saat itu korban mengenakan seragam XTC.
Sejumlah pemuda yang melihat kedua korban melintas langsung melemparinya pakai batu. Kemudian, para pelaku tersebut mengejar motor yang dikendarai oleh sepasang kekasih itu.
"Kejadian itu kebetulan saya lagi di warung terus ada pengendara motor yang berseragam XTC lewat terus langsung dilempari batu. Terus di kejar-kejar," kata Aep, saksi dalam kasus pembunuhan Vina, Kamis (23/5).
Aep mengungkapkan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 22.30 WIB. Kejadian itu membuat Aep ketakutan, sehingga setelah melihat kejadian itu dia memutuskan itu pulang.
Vina, korban penganiayaan dan pembunuhan yang terjadi pada 2016 di Cirebon. (Foto: Istimewa)
"Berhubung saya takut di situ akhirnya saya pulang saja," ujarnya.
Aep tidak mengetahui pasti jumlah pelaku yang melempari korban pakai batu. Namun menurutnya, ada sekitar 8 orang pemuda di lokasi kejadian.
"Bicara melempar saya kurang tau ya. Masalahnya di situ juga anak-anak ada sekitaran 8 orang. Cuma yang memepet itu ada 4 motor," ungkapnya.
Aep tidak memiliki hubungan pertemanan dengan para pelaku.
Dia mengaku hanya mengenali wajah pelaku, karena mereka sering nongkrong di depan cuci steam mobil tempatnya bekerja.
"Ya cuma mengenal wajah saja cuma nama-nama saya tidak tau. Gak pernah interaksi," ungkapnya.
Menurut Aep, dirinya pernah memberikan kesaksian dalam kasus pembunuhan Vina pada tahun 2016 lalu.
Terbaru, dia dimintai keterangan soal penangkapan salah satu pelaku DPO atas nama Pegi Setiawan.
Pegi alias Perong, pelaku kasus pembunuhan terhadap Vina asal Cirebon. (Foto: Kolase Tim tvOnenews)
"Ya terakhir berikan keterangan soal masalah DPO yang baru ketangkap. (Polisi) menanyakan ‘apakah saudara kenal sama orang ini?’ Ya saya mengenalnya cuma tidak tahu namanya," ujarnya.
Aep dimintai keterangan di kantor Desa Karang Asih dan Polsek Cikarang Utara. Dia diminta memberikan keterangan soal sosok Pegi.
Selain menanyakan wajah pelaku, kepada Aep, polisi juga menanyakan soal motor yang digunakan oleh Pegi saat kejadian tersebut.
"Terus apakah tau motornya? Ya saya tau motornya Smash warna Pink," terang Aep.
Aep membeberkan, beberapa saat sebelum peristiwa penganiayaan yang berujung pembunuhan itu terjadi, dia sempat melihat Pegi berada di warung tempat para pelaku nongkrong.
"Waktu penangkapan itu saudara Pegi tidak ada. Tapi pas kejadian itu ada," ungkapnya.
Aep mengaku tidak mengetahui keseharian Pegi dan para pelaku lainnya, namun, dia mengenali wajah para pelaku karena sering nongkrong di depan warung depan cuci steam tempat dia bekerja saat berada di Cirebon.
"Jadi Keseharian dia ngapain kerjaan dia ngapain itu saya gak tau. Taunya pas lagi nongkrong-nongkrong saja. Memang setiap sore kalo gak sore malam nongkrong di situ," terangnya.
Diketahui, polisi sudah menangkap sembilan pelaku kasus tersebut. Satu pelaku bernama Pegi alias Perong baru ditangkap polisi pada Selasa (21/5) usai delapan tahun jadi buronan.
Adapun Vina merupakan korban pembunuhan yang dilakukan oleh geng motor pada tahun 2016 silam.
Vina dan kekasihnya, Muhammad Rizky Rudiana atau Eky, menjadi korban kesadisan geng motor yang terjadi di Kabupaten Cirebon.
Kasus yang dialami mereka awalnya dikira tewas, karena kecelakaan lalu lintas.
Namun, ternyata mereka tewas akibat dianiaya dan dikeroyok segerombolan remaja atau geng motor di Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon.
Polresta Cirebon pun melakukan penyelidikan dan korban dinyatakan sebagai korban pembunuhan.
Kasus yang dialami Vina dan Eky ini pun kini diangkat menjadi film bergenre horor yang tayang bioskop.
Polresta Cirebon pada akhirnya menangkap delapan pelaku kasus pemerkosaan sekaligus kasus penganiayaan dan pembunuhan tersebut.
Polisi pun bergerak untuk mengusut kasus tersebut. Setelah dilakukan pengembangan berdasarkan dari bukti dan saksi teman-teman korban, kecurigaan polisi pun terbukti.
Kedua korban tewas akibat dibunuh oleh sekelompok geng motor Moonraker.
Para tersangka tertangkap di Jalan Perjuangan (Majasem), Kampung Situgangga, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.
Berikut ciri-ciri tiga tersangka kasus pembunuhan Vina Cirebon antara lain:
1. Pegi alias Perong
Usia: 22 tahun (2016) - 30 tahun (2024)
Jenis Kelamin: Laki-laki
Kewarganegaraan: Indonesia
Tempat Tinggal Terakhir: Desa Banjarwangunan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon
Ciri-Ciri Khusus: Tinggi 160, badan kecil, rambut keriting dan kulit hitam
2. Andi
Usia: 23 tahun (2016) – 31 tahun (2024)
Jenis Kelamin: Laki-laki
Kewarganegaraan: Indonesia
Tempat Tinggal Terakhir: Desa Banjarwangunan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon
Ciri-Ciri Khusus: Tinggi 165, badan kecil, rambut lurus dan kulit hitam
3. Dani
Usia: 20 tahun (2016) – 28 tahun (2024)
Jenis Kelamin: Laki-laki
Kewarganegaraan: Indonesia
Tempat Tinggal Terakhir: Desa Banjarwangunan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon
Ciri-Ciri Khusus: Tinggi 170, badan sedang, rambut keriting dan kulit sawo matang. (msl/dpi)
Load more