Berpakaian Pencak Silat, Begini Pesona Nuraini Buruh Angkut Semen Bersama Dua Saudaranya

Pinrang, Sulawesi Selatan - Nuraini, buruh panggul atau buruh angkut semen di kabupaten Pinrang terus menyita perhatian. Selain sebagai mahasiswi sebuah perguruan tinggi negeri, Nuraini juga ternyata berpenampilan menarik dan mempesona saat mengenakan pakaian sebagai seorang atlet pencak silat andalan Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

"Olahraga ini selain prestasi juga kami siapkan untuk membantu cita cita kami. Kalau saya sih ingin jadi guru olah raga,” ujar Nuraini yang merupakan kakak tertua yang videonya viral saat mengangkat semen.

Bukan cuma Nuraini, dua saudara perempuannya yang juga buruh angkut semen ternyata atlet pencak silat andalan Kabupaten Pinrang di berbagai ajang yaitu Nurdiana dan Nurhaliza. Ketiganya kerap bertanding namun turun di kelas berbeda mewakili kabupaten Pinrang.

Saat ditemui di kediamannya, ketiga bersaudara ini mengatakan kesibukan sebagai buruh angkut semen tidak menghalangi mereka untuk terus berlatih pencak silat dan olah raga ini diharapkan bisa membantu  mewujudkan cita cita mereka untuk mengabdi kepada negara.

"Saya mengidolakan Jenderal Andika Perkasa, bapak Panglima TNI dan itu yang memotivasi saya untuk menjadi personel Angkatan Darat dan insya Allah  tahun depan saya akan mendaftar Kowad (korps wanita angkatan darat),” kata Nurhaliza adik ketiga Nuraini yang juga berstatus pelajar kelas dua SMK.

Sementara itu, Nurdiana adik kedua Nuraini mengatakan secara tidak langsung mereka bekerja sebagai buruh dan berlatih pencak silat membentuk fisik dan mental untuk meraih cita-cita sebagai abdi negara.

"Saya ingin sekali menjadi Polisi Wanita,” ujar Nurdiana yang berstatus pelajar kelas tiga sebuah SMK Negeri di kabupaten Pinrang. Diketahui ketiga bersaudara ini merupakan buruh angkut semen yang berwajah cantik dan kemudian viral setelah video sang kakak Nuraini menjadi viral dan telah ditonton lebih dari sembilan juta kali di tik tok.

Bukan cuma ketiganya, dua saudara mereka yang lain juga melakoni pekerjaan yang sama sebagai buruh angkut semen. Mereka membantu kedua orang tua mereka yang juga merupakan buruh angkut semen namun mengalami insiden tertimpa semen saat bekerja. (Rusli Djafaar/Ask)