Jakarta, tvOnenews.com - Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa menilai bahwa Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bekasi cukup kompetitif pada Pilkada 2024.
Menurut Herry, calon Bupati dan Wakil Bupati Bekasi akan mempertemukan representasi kalangan profesional, pengusaha, dan politisi.
“Hasil analisis dan kajian CISA pada beberapa tahun belakangan ini, representasi calon dari Bupati dan Wakil Bupati Bekasi 2024 akan mempertemukan format sipil yang berasal dari kalangan profesional, pengusaha, dan politisi. Kalangan ini nantinya akan berpeluang mewarnai kontestasi pilkada di November 2024 mendatang,” ujar Herry di Jakarta, Sabtu (18/5/2024).
Herry menyebutkan bahwa bukan tidak mungkin justru terjadi head to head antara profesional dengan pengusaha di pemilihan Bupati dan Wakil Bupati di Bekasi tahun 2024.
“Kondisi pertarungannya adalah mempertemukan profesional dan pengusaha. Asumsi ini muncul sebagai respons geopolitik yang ada di Kabupaten Bekasi yang begitu terbuka dan dimobilisasi untuk kepentingan percepatan pembangunan yang sedikit banyaknya berafiliasi dengan kepentingan industri,” katanya.
Selain itu, implikasi dari terbentuknya Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (DKJ) yang masuk dalam kategori aglomerasi bersama dengan daerah sekitarnya termasuk Kabupaten Bekasi turut dipertimbangkan dalam konteks Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati tahun 2024.
“Efek dari UU DKJ membuat Kabupaten Bekasi masuk dalam kawasan aglomerasi. Artinya percepatan pembangunan di daerah ini diset-up untuk berbanding lurus dengan perkembangan Jakarta. Maka melihat fakta geostrategis lokal semacam ini tentunya perlu figur profesional dan pengusaha merepresentasikan target ideal tersebut,” tutur Herry.
Pencapaian Kabupaten Bekasi untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem menjadi di bawah 2 persen pada tahun 2023 juga perlu dioptimalisasikan oleh Bupati dan Wakil Bupati terpilih.
“Pencapaian Pemerintah Kabupaten Bekasi menurunkan angka kemiskinan ekstrem harus terus dikuatkan oleh pemimpin selanjutnya, jangan sampai justru konsep dan eksekusi soal isu-isu kesejahteraan sosial, penguatan ekonomi dan UMKM, serta pembanguan infrastruktur mandek di tangan kepala daerah selanjutnya," ucapnya.
Menurut dia, Bupati dan Wakil Bupati Bekasi kedepannya memiliki kepekaan dan kemampuan untuk isu-isu fundamental di masyarakat.
“Bupati dan Wakil Bupati Bekasi selanjutnya harus peka soal urusan kesejahteraan, ekonomi dan pembangunan, ini kan isu-isu fundamental sekaligus urgen di masyarakat,” kata Herry Mendrofa.(lgn)
Load more