Seminggu sebelumnya kata Marsudi lagi, D sempat mendatangi ibu kandungnya untuk melakukan musyawarah yang tujuannya meminta uang Rp200 juta sebagai ganti harta gono gini rumah yang kini ditempati ibunya.
Namun ibu kandungnya keberatan apalagi kalau D meminta uang sebesar Rp200 juta dan ibu kandungnya tidak punya uang sebanyak yang diinginkan D.
Lalu Sugiarti menawarkan permintaan D sebesar Rp50 juta dan dibagi dua dengan cara ia angsur.
"Sugiati bilang kalau Rp200 juta gak punya uang sebanyak itu. Sugiati menawarkan permintaan kepada D sebesar Rp50 juta dan dibagi dua dengan cara ia angsur. Karena dijanjikan Rp50 juta gak mau, akhirnya si anak ini minta rumahnya dirobohkan saja," tuturnya.
Karena anaknya ngotot rumah dirobohkan, keluarga Bu Sugiati dan suaminya yang baru juga tidak bisa berbuat apa-apa dan mempersilahkan buldozer yang sengaja didatangkan D untuk merobohkan bangunan rumah ini.
"Jadi saat rumahnya dibuldozer, ibu kandung D (Sugiati) bersama keluarganya hanya melihat saja. Biar anaknya ini lega. Bahkan keluarga Sugiati juga minta agar sisa material dibersihkan dan dibawa sekalian. Artinya memang sudah disepakati oleh keluarga Bu Sugiati silakan kalau rumah tersebut mau dirobohkan,” bebernya.
Sekitar pukul 17.00 WIB sore rumah tersebut sudah roboh sebagian dibuldozer. Pukul 20.00 WIB, Sabtu (17/5) malam sudah berhenti, buldozer sudah di angkut naik truk.
Load more