Jakarta, tvOnenews.com - Direktur Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Agusdini Banun Saptaningsih menyebutkan 62,3 ton obat dan perbekalan kesehatan lainnya disiapkan selama pelaksanaan ibadah haji 2024.
Menurutnya, perbekalan obat ini guna mencegah terjadinya masalah kesehatan yang tidak diinginkan saat pelaksanaan ibadah haji.
“Tahun ini dari Tanah Air kami membawa 2.872 koli untuk obat dan kemudian untuk perbekalan kesehatan, alat kesehatan (alkes) habis pakai sebanyak 1.826 koli. Totalnya kami bawa dari Indonesia sebanyak 4.710 koli atau seberat 62,3 ton,” kata Agusdini dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (14/5/2024).
Agusdini mengantar langsung 300 koli obat yang terdiri dari psikotropika, insulin, dan obat perbekalan kesehatan lain.
Sementara itu sisanya masih dalam perjalanan dari Indonesia ke Arab Saudi.
”Tidak seluruhnya membeli di Tanah Air, khususnya untuk cairan infus. Untuk infus, hanya membeli 25 persen dari Tanah Air dan 75 persennya adalah membeli di Arab Saudi karena secara unit cost lebih ekonomis bila membeli di sini,” ungkapnya.
Pada tahun ini perencanaan obat dibuat berdasarkan metode konsumsi dan morbilitas.
Terlebih pengadaan obat tahun ini lebih profesional dibandingkan tahun lalu.
”Kalau beli di Indonesia memerlukan transportasi yang mahal, bisa habis sekitar Rp 3-4 miliar sehingga, Alhamdulillah, dengan pengadaan obat yang 25 persen, khususnya infus, dibeli di Indonesia dan 75 persen di Arab Saudi, kita dapat menghemat kurang lebih Rp3 miliar,” beber dia.
Kemenkes juga berharap persiapan tersebut dapat membantu mengurangi angka kesakitan pada jamaah haji sehingga penyelenggaraan haji tahun ini dapat berjalan lancar.
Sementara, Kabid Kesehatan PPIH 2024 Indro Murwoko menambahkan proses pengadaan obat untuk layanan kesehatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia Makkah dan Madinah dilakukan di Indonesia.
Obat-obatan tersebut sudah tiba di Arab Saudi, dengan proses penerimaan dilakukan di Makkah.
Selanjutnya Kemenkes akan melakukan pemilihan obat dengan perhitungan kurang lebih 20-25 persen dialokasikan untuk layanan di KKHI Madinah.(ant/lkf)
Load more