Jakarta, tvOnenews.com - Tarsum ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian terkait kasus suami mutilasi istri di Dusun Sindangjaya, Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Namun berbagai kisah semasa hidup sang pelaku sebelum melakukan aksi kejihnya turut disampaikan oleh sejumlah saksi kejadian tak terkecuali anggota Babinsa Desa Cisontrol, Serka Karnita.
Kasus pembunuhan disertai mutilasi oleh sang suami bernama Tarsum terhadap istrinya di Dusun Sindangjaya, Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat terus menyimpan kisah mengerikan dibalik peristiwa yang terjadi.
Kali ini kisah tersebut dibagikan oleh Babinsa Desa Cisontrol, Serka Karnita yang bertemu langsung dengan pelaku saat melakukan aksi mutilasi terhadap jasad istrinya.
Karnita mengatakan awal mula dirinya mendapat laporan adanya peristiwa mengerikan yang terjadi pada Jumat (3/5/2024) pagi dari kepala dusun (Kadus) setempat.
"Fakta di lapangan saya jam 7.30 pagi, saya di rumah biasa rutinitas kemudian saya mendapat laporan dari Pak Kadus Sindangjaya, kemudian saya mendapatkan informasi saya langsung ke TKP," kata Karnita saat wawancara bersama program Apa Kabar Indonesia Malam tvOne dilihat pada, Rabu (8/5/2024).
Karnita mengaku dirinya pun merespons informasi yang disampaikan pejabat dusun setempat dan langsung menuju lokasi yang dimaksud.
Sesampainya di lokasi, Karnita hanya mendapati kerumunan warga yang membawa sejumlah senjata sembari bersiaga.
"Ada sekitar 15 menit saya ke TKP, sebelum ke TKP saya berjumpa dengan warga yang sudah berkerumun dan membawa alat-alat penjaga diri seperti pentungan dan banyak," kata Karnita.
"Setelah itu saya tanyakan ke warga ini ada apa pak sebenarnya?. Ada warga yang menjawab pak lihat saja ke Pos Ronda nanti di situ bapak akan tahu, saya penasaran," katanya.
Usai mendapati informasi dari warga yang tengah berkerumun itu, Karnita pun bergegas ke Pos Ronda yang dimaksud.
Alangkah terkejutnya ia saat mendapati adanya potongan tubuh manusia yang tergelatk di Pos Ronda lingkungan setempat.
"Setelah saya sampai ke Pos Ronda saya terkejut saya melihat ada potongan kaki. Sontak saya pribadi manusia biasa ya merasa pusing, kaget," ungkapnya.
Usai mendapat kondisi tersebut, Karnita yang tengah kondisi terkejut kembali menghampiri kerumunan warga.
Saat itu pula dirinya kembali menanyakan ke warga terkait kondisi yang sebenarnya terjadi usai terdapat potongan tubuh manusia pada lokasi tersebut.
"Saya kan sebelum mendapat informasi pelaku dan saya melihat TKP potongan kaki saya belum pasti bahwa pelakunya siapa, dan saya coba tanyakan lagi ke warga saya tanyakan ini siapa pelakunya kan," ungkap Karnita.
Tak lama berselang pertanyaan tersebut, tiba-tiba Tarsum datang hingga membuat anggota Babinsa sontak terkejut.
Pasalnya, pelaku datang demgan berjalan kaki sembari menentang potongan tubuh lain dari sang istri yang tengah dimutilasinya.
"Nah ada warga juga yang ngomong pak nanti juga datang lihat, setelah itu sekitar 2 menit lah itu pelaku datang dengan membawa potongan lagi potongan tangan gitu dibopong. Tangan kiri bawa pisau, tangan kanan bawa potongan tangan kanan," ungkapnya.
Tak hanya membagi kisah dirinya saat melihat aksi Tarsum memutilasi jasad istrinya.
Serka Karnita mengaku telah mengenal Tarsum sesbagi sosok pribadi seperti warga umumnya.
"Kalau saya sebagai Babinsanya sebelum terjadinya memang banyak tumor yang bersangkutan begini-begitu, tetapi kan saya sebagai Babinsanya sebelum seperti ini saya melihat bersikap wajar saja," katanya.
Tak hanya itu, Karnita mengaku kerap berinteraksi dengan pelaku sebelum melakukan aksi kejihnya itu.
Bahkan, ia kerap ngopi bareng dengan Tarsum sebelum peristiwa aksi pembunuhan dan mutilasi tersebut.
"Saya ngopi bareng, pernah, dan itu tidak ada hal-gala yg mencurigakan , tapi tak terjadi seperti ini saya juga tidak mengerti apakah ada problemKalau saya sebagai Babinsanya sebelum terjadinya memang banyak tumor ybs begini-begitu, tetapi kan saya sebagai babinsanya sebelum seperti ini saya melihat bersikap wajar saja.
Saya ngopi bareng, pernah, dan itu tidak ada hal-gala yg mencurigakan , tapi tak terjadi seperti ini saya juga tidak mengerti apakah ada problem keluarga atau bagaimana Kalau saya sebagai Babinsanya sebelum terjadinya memang banyak tumor ybs begini-begitu, tetapi kan saya sebagai babinsanya sebelum seperti ini saya melihat bersikap wajar saja.
Saya ngopi bareng, pernah, dan itu tidak ada hal-hal yang mencurigakan. Tapi terjadi seperti ini saya juga tidak mengerti apakah ada problem keluarga atau bagaimana keluarga atau bagaimana," ungkapnya. (raa)
Load more