Hingga saat ditagih si majikan pertamanya tersebut kabur membawa gajinya selama kerja bertahun-tahun.
"Nah jadi total Masiroh bekerja di tiga majikan itu seluruhnya selama 10 tahun," jelas Abdul, adik TKW," ujarnya.
Lanjut Abdul, hingga saat ini Masiroh masih mengalami trauma yang mendalam akibat penyiksaan majikan dan peperangan di sana. Bahkan masiroh tidak mengenal teman-temanya semasa ia duduk di bangku sekolah, serta tidak fasih berbahasa Indonesia.
"Kemudian Masiroh pindah lagi ke majikan yang ke empat dan bekerja selama 4 tahun, Alhamdulillah majikan yang ke empat ini bener, baik, jujur. Meskipun awalnya gaji Masiroh tetap masih diminta sama majikan yang pertama, namun majikan yang ke empat ini kekeh, tidak mau, dan ingin membayar gajinya langsung ke Masiroh karena itu adalah haknya dia," ungkap sang adik.
Meski sempat dianggap meninggal, pihak keluarga masih merasa yakin jika Masiroh sebenarnya masih hidup.
"Kami sudah menggelar tahlilan, bahkan kalau ada acara tahlilan apapun itu kami keluarga sering atau selalu mengirim doa untuk Masiroh, karena kami sudah menganggapnya sudah tidak ada," terang Abdul.
Kini Masiroh sang pahlawan devisa negara sudah pulang, kendati demikian, keluarga berharap, pemerintah dapat membantu untuk memperjuangkan hak-hak Masiroh selama bekerja di Suriah.
Load more