Tak hanya ketidaknyamanan yang dirasakan segelintir orang, ketika upaya transformasi ini mulai berjalan serempak ternyata turut terkendala oleh pandemi Covid-19 sehingga membutuhkan sedikit perubahan proses belajar dan mengajar.
Namun, pada saat yang sama Nadiem menyatakan pandemi tersebut sekaligus memberi kesempatan untuk mengakselerasi perubahan sistem pendidikan yang lebih mengikuti perkembangan zaman termasuk penggunaan teknologi digital.
“Ombak kencang dan karang tinggi sudah kita lewati bersama. Kini, kita sudah mulai merasakan perubahan terjadi di sekitar kita, digerakkan bersama-sama dengan langkah yang serempak dan serentak,” katanya.
Menurutnya, kini wajah baru pendidikan dan kebudayaan Indonesia sudah mulai terlihat berkat gerakan Merdeka Belajar.
Banyak anak Indonesia yang lebih berani bermimpi karena mereka merasa merdeka saat belajar di kelas serta guru pun berani mencoba hal-hal baru karena mereka mendapatkan kepercayaan untuk mengenal dan menilai murid-muridnya.
Para mahasiswa turut merasakan dampak positif gerakan Merdeka Belajar, yakni mereka lebih siap berkarya dan berkontribusi karena ruang untuk belajar tidak lagi terbatas di dalam kampus.
“Dan kita sudah merayakan lagi semarak karya-karya yang kreatif karena seniman dan pelaku budaya terus didukung untuk berekspresi,” pungkasnya. (ant/nsi)
Load more