Jakarta, tvOnenews.com - Viral seorang putri Camat Wanayasa, Purwakarta, bernama Syifa Dwi Fauziah, ditipu suaminya, M Agung Darajat Pratama, dengan diberi mahar emas palsu. Pernikahan yang disaksikan oleh mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi itu kini diambang kehancuran.
Saat momen sakral digelar pada 30 Mei 2021 silam, hadir sebagai saksi nikah yakni Anggota DPR RI, Dedi Mulyadi. Belakangan, pernikahan mereka disorot, sebab dikira pura-pura.
Kisah ini pertama kali dikabarkan Syifa lewat akun TikToknya @syfdwf. Dia mengungkap bahwa dia dan keluarganya baru mengetahui kebenaran saat mahar emas hendak dijual.
Dalam video, Syifa mengenakan siger Sunda dan Agung mengucap ijab kabul, bilang kalau emas kawin dibayar tunai.
Belakangan, Syifa ingin menjual emas yang dimaharkan suaminya untuk menutup keperluan mendesak. Saat dibawa ke toko emas, alangkah kagetnya dia kalau emas itu palsu.
Ayah Syifa, Diaudin, pun merasa kecewa dan mengonfirmasi itu kepada besannya, bahwa yang diterima adalah emas imitasi.
Akhirnya, pernikahan yang mereka jalani selama bertahun-tahun itu retak. Selain karena penipuan mahar, ada konflik lain yang menunjang pecahnya pertalian asmara itu.
Setelah itu viral, Dedi Mulyadi pun menemui Syifa. “Kita itu tunangan tiga bulan setelah pacaran. Kemudian menikah empat tahun setelah pacaran. Dia (Agung) anggota polisi di Jatanras Reskrim Polrestabes Bandung,” kata Syifa.
Syifa bilang diberi emas seberat 10 gram dan itu baru dilihatnya saat proses ijab kabul. Setelah menikah, surat resmi emas itu tak diperlihatkan dan perlahan-lahan warna emas kawin menghitam dimakan waktu.
“Mau cerita ke orang tua berat juga kemudian malu, akhirnya cerita konsultasi ke psikolog karena tidak ada teman untuk cerita, berasa hidup ini gak ada harga dirinya sama sekali kok sampai diberi mahar emas palsu,” ucapnya.
Kejengkelan Syifa bertambah karena selain diberi emas imitasi, dia juga diduga dihajar oleh Agung. Akhirnya, Syifa menggugat cerai Agung dan tahapannya baru masuk ke sidang pertama. Sidang kedua rencananya akan digelar pada September.
“KDRT melempar vape ke badan sampai biru, sampai sekarang saya harus ke psikiater diberi obat-obatan karena dia sering mengancam sampai ke tempat kerja saya minta untuk saya dipecat. Dia itu gak suka dikritik, gak suka dengar omongan, sampai ada itu (KDRT),” ujarnya.
Syifa mengaku dapat banyak masalah selama mengajukan proses cerai. “Selama ini suami terus menghambat dan mempersulit proses perceraian. Saya dan keluarga sudah tidak mau meneruskan pernikahan. Makanya saya ingin mempercepat proses perceraian supaya hak asuh anak ke saya,” ucap Syifa.
Kata Dedi, patut diduga bahwa pernikahan Syifa dan Agung itu tidak sah karena mahar palsu. Dia nanti akan bertanya langsung KUA maupun Pengadilan Agama untuk memastikan hukum pernikahan tersebut. Tak lupa, ia mengapresiasi Syifa yang tak mengumbar aib Agung depan umum.
“Kalau tidak sah dari sisi hukum bisa mengajukan pembatalan pernikahan seperti kasus Fahmi di Bogor yang istrinya menghilang,” ujar KDM.
“Mudah-mudahan segera berakhir, saya berharap bisa berkumpul kembali, kalau tidak ya berpisah dengan baik-baik,” pungkas Kang Dedi Mulyadi. (ebs)
Load more