Peningkatan akses air bersih dan sanitasi tidak bisa dilakukan pemerintah sendirian sehingga diperlukan kolaborasi multipihak.
Lebih lanjut Karyanto memaparkan, peningkatan kesejahteraan itu juga dilakukan melalui edukasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Harapannya, para santri dapat menerapkan perilaku tersebut sehingga berdampak pada peningkatan kualitas kehidupan di lingkungan pesantren.
"Kami mengintegrasikan PHBS di lingkungan pesantren melalui kerjasama strategis yang meliputi penyediaan pendidikan, pengembangan program kesehatan serta penyediaan produk yang sesuai dengan nilai-nilai pesantren," lanjutnya.
Pengurus Pesantren, Kiai Lulu Luthfil Fuadi mengaku sangat terbantu dengan sumur bor air dan sanitasi ini. Kiai Lulu mengatakan, program ini memudahkan akses para santri untuk hidup bersih dan sehat.
"Bantuan ini membuat fasilitas sanitasi yang lama tidak bisa digunakan akhirnya bisa dipakai lagi sehingga sangat bermanfaat karena MCK sangat vital untuk para santri," ungkapnya.
Lebih lanjut dirinya menegaskan bakal terus mengedukasi para santri untuk tetap menjaga kebersihan dan menjaga fasilitas sanitasi agar tetap bersih dan bisa digunakan sebaik-baiknya. Apalagi, hidup bersih dan sehat juga bagian dari tuntutan agama.
Load more