Yogyakarta DIY, tvOne
Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah Yogyakarta kembali meluncurkan guguran lava pijar pada Sabtu malam. Dari pengamatan BPPTKG Yogyakarta teramati dalam enam jam, Gunung Merapi meluncurkan 17 kali Guguran Lava Pijar dengan jarak luncur maksimal 2 Kilometer.
Sejak pukul 18.00 hingga 24.00 WIB pada Sabtu malam (25/12) Gunung Merapi secara visuak tampak jelas, dengan kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 50-75 m di atas puncak kawah.
Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mengamati guguran lava pijar 17 kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter atau 2 kilometer. Data kegempaan menunjukkan Guguran 52 kali, dan Hybrid atau Fase Banyak 2 kali.
Hingga kini tingkat aktivitas Merapi masih ditetapkan pada Level III atau Siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan dan pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (Nuryanto/Jeg)
Load more