Toraja Utara, Sulawesi Selatan - Kebijakan pemerintah kabupaten Toraja Utara, provinsi Sulawesi Selatan, yang melarang mobil bus angkutan untuk masuk dan menurunkan penumpang dalam kota Rantepao di atas jam 6 pagi, membuat jalur lintas tengah Sulawesi menjadi macet dan semrawut. Selain menimbulkan kemacetan panjang, sejumlah penumpang bus yang mudik ke Toraja protes karena diturunkan di terminal bayangan, yang jaraknya dari kota Rantepao kurang lebih 5 km ditambah dengan minimnya fasilitas, sehingga membuat para penumpang terlantar.
“Ini kebijakan yang salah, kita diturunkan di tengah jalan, kalau ini terminal mana fasilitas tempat duduk, lihat pak, anak saya duduk di atas pondasi di tengah kerumunan orang banyak, ini sangat membahayakan, mana di sini becek penuh dengan lumpur, seharusnya pemerintah mencari solusi agar penumpang tidak terlantar," keluh Siska Kesal.
Seperti yang dialami Siska salah satu dari sekian penumpang bus yang diturunkan di terminal bayangan, dirinya mengaku kesulitan sebab selain harus melihat anak yang dia bawa, juga harus mengurus barang, sementara di terminal minim tempat duduk.
Selain membuat kemacetan panjang, terminal bayangan yang terletak di pinggir jalan poros Rantepao-Makale tepatnya di Bua Tallulolo, Kecamatan Kesu’, juga berlumpur dan tak tertata, padahal terminal yang dibangun pemerintah di wilayah Bolu dengan anggaran miliaran rupiah setiap pagi sepi dari kendaraan.
Aktivitas penurunan penumpang di pinggir jalan tersebut menuai sorotan dari berbagai pihak, baik penumpang, wisatawan maupun warga sekitar. Tak hanya itu, kebijakan pemerintah daerah untuk melarang mobil bus masuk ke kota Rantepao dengan alasan memicu kemacetan juga ramai diperbincangkan.
Protes para penumpang bus yang merasa ditelantarkan di terminal bayangan tersebut bukan tanpa alasan, sebab selain jauh dari kota, terminal bayangan ini juga becek dan minim fasilitas, sehingga para penumpang yang membawa anak kecil merasa kesulitan di tempat tersebut karena tak ada tempat duduk layaknya terminal.
Sementara AKP Agussalim Kasat Lantas Polres Toraja Utara yang dikonfirmasi mengatakan, jelang liburan natal volume kendaraan masuk ke Toraja meningkat, sehingga memicu kemacetan di beberapa titik.
“Kemacetan terjadi pada jam – jam tertentu karena volume kendaraan masuk ke Toraja jelang libur natal dan tahun baru meningkat, sehingga terjadi macet seperti di Bua, Pasar Pagi, dan Pasar Bolu," Terang AKP Agussalim, Kasat Lantas Polres Toraja Utara. (Joni Banne Tonapa/Ask)
Load more