Jakarta, tvOnenews.com - Presiden terpilih 2024 Prabowo Subianto banggakan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) di masa orde baru. Dia membandingkan tarif PPN pada masa itu dengan tahun ini.
Dia mengatakan tarif PPN sekarang hanya 11 persen dari Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB). Sedangkan pada masa orde baru sebesar 14 persen.
Prabowo heran mengapa tarif PPN tersebut menjadi turun di masa sekarang.
“Di zaman orde baru 14 persen, kenapa sekarang turun?” ucap Prabowo saat hadir di acara buka puasa bersama di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, dikutip Jumat (22/3/2024).
Menteri Pertahanan itu menjelaskan jika dibandingkan dengan negara tetangga, tarif PPN Indonesia terbilang lebih rendah. Menurut dia, tarif PPN Indonesia seharusnya bisa setara dengan negara tetangga.
“Sekarang Thailand kalau tidak salah sudah 16 persen, kalau tidak ya. Malaysia sekitar itu 16 persen, Kamboja mngkin lebih. Nah kenapa kok kita hanya 11 persen, bedanya apa orang Thailand, orang Malaysia, orang Kamboja sama kita?” beber Prabowo.
Prabowo heran zaman orde baru yang dianggap jelek, tapi tarif pajaknya bisa setara dengan Thailand dan Malaysia.
“Katanya orde baru jelek, hal-hal semacan itu. Kalau kita bisa sama dengan Thailand saja atau sama dengan Malaysia, berarti kan kita sampai ke 16 persen,” ucapnya.
“Katakanlah 16 persen, kalau naik dari sekarang 10, 8, 11 persen, kita naik ke 16 persen, berarti kan naiknya 5 persen. 5 persen dari GDP kita, itu 75 miliar dollar,” tambah Prabowo.
Dia berpendapat jika tarif PPN naik menjadi 16 persen maka Indonesia bisa menjadi negara kaya. Apalagi jika kenaikannya sama dengan Vietnam, maka bisa mendapat penerimaan pajak hingga 95 miliar dollar.
“Jadi saya sudah lihat angka-angkanya, GDP kita naik, beberapa tahun yang lalu hanya 1.300, 1.400, tahun 2025 diproyeksikan kalau enggak salah sekarang sudah 1.500. Sebagai contoh dalam undang-undang mengalokasi 20 persen APBN untuk pendidikan,” jelasnya.
“20 persen dua tahun lalu, itu 20 persen dari 1.400 triliun. Sekarang ini 20 persen dari 1.500 triliun. Artinya naik. Jadi kita punya uang yang bisa dipakai untuk macam-macam. Itu kira-kira yang ingin saya sampaikan,” pungkas Prabowo.
Diketahui, pemerintah akan menaikkan tarif PPN sebesar 12 persen di tahun 2025. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan kenaikan tarif PPN ini dilakukan lantaran masyarakat sudah memilih capres-cawapres yang melanjutkan program Presiden Jokowi.
Di mana, capres-cawapres 2024 yang mengusung program keberlanjutan pemerintahan Jokowi adalah Prabowo-Gibran.
"Pertama tentu masyarakat Indonesia sudah menjatuhkan pilihan-pilihannya adalah keberlanjutan, tentu kalau keberlanjutan program yang dicanangkan pemerintah dilanjutkan termasuk kebijakan PPN," kata Airlangga di Jakarta, dikutip Senin (18/3/2024). (saa/muu)
Load more