“Kerjasama ini sudah seharusnya digaungkan, sehingga pentahelix ini semakin kuat. Untuk nantinya bisa kita perkuat lagi kolaborasi antara Kemenkes dengan filantropi seperti BCF dengan kegiatan yang lebih nyata seperti TB Rangers dalam Campus Leaders Program. Sehingga membawa dampak yang lebih baik dan besar dalam rangka melakukan eliminasi TBC,” jelas Imran.
Di tempat yang sama, Pengelola Program TBC Puskesmas Kecamatan Senen dan TB Survivor yang menjadi pemeran dalam film yaitu Indah Lestari menceritakan titik paling rendah ketika didiagnosa TBC.
“Saya pernah ada dalam titik paling rendah ketika didiagnosa TBC, sempat putus asa. Namun, karena saya berada dalam lingkungan yang saling dukung, dimulai dari dukungan POP TB, Puskesmas Kecamatan Senen, Yahintara, serta pihak-pihak lain.
Dia berharap masyarakat bisa lebih aware dan peduli lagi terhadap kesehatan.
"Dari kegiatan ini masyarakat bisa lebih aware dan peduli lagi dan tidak diskriminasi lagi sih. Karena penyakit TBC itu mudah untuk disembuhkan dan tidak se-menakutkan itu,” tutur Indah.
Sebagai informasi, penyelenggaraan nonton bareng dan diskusi film Nafas Harapan merupakan salah satu upaya yang melibatkan lintas sektor.
Load more