"Untuk difteri juga kita bisa lihat cukup banyak. 103 KLB sepanjang tahun 2023," kata dia menambahkan.
Prima menyebut apabila cakupan imunisasi suatu wilayah rendah, maka risiko terjadi kejadian luar biasa (KLB) akan meningkat dan hal itu dapat menghambat pembangunan.
"Karena kalau KLB, kita akan fokus untuk menanganinya dan ini biayanya berkali-kali lipat dibandingkan imunisasi rutin yang sesungguhnya bisa jauh lebih murah dan mudah," ujarnya.
Oleh karena itu, ujarnya, Kementerian Kesehatan terus berupaya untuk meningkatkan imunisasi seperti dengan memberikan edukasi tentang imunisasi melalui pendekatan sosio-kultural, pemberdayaan masyarakat dan keluarga serta melibatkan pihak lain dalam upayanya termasuk media agar dapat mengedukasi publik.
Selain itu, Prima mengatakan upaya lainnya memastikan suplai vaksin, menyelenggarakan imunisasi tambahan massal, meningkatkan kualitas tenaga kesehatan serta melakukan imunisasi kejar bagi yang belum dapat.
Kemenkes, katanya, selalu mengingatkan orang tua yang melewatkan imunisasi bagi anaknya saat masih bayi.
Mereka masih dapat memberikan imunisasi ketika anaknya di bawah dua tahun atau tiga tahun dengan harapan ketika sudah masuk sekolah imunisasinya lengkap.
Load more