Sempat Rasakan Turbulensi saat Pilot Tidur, Pramugari Kabarkan Kondisi Penumpang
- istimewa
Nah, pada pukul 00.55 UTC, pesawat berangkat dari Kendari menuju Jakarta. Dalam penerbangan ini, pilot dan kopilot menjalankan tugasnya masing-masing. Jumlah penumpang berjumlah 153 orang.
Saat pesawat berada di ketinggian jelajah 22 ribu kaki, ATC Kendali memberikan instruksi ke ATC Makassar agar pesawat terus menanjak ke 36 ribu kaki.
Kemudian, pada pukul 00.37 UTC, pesawat mencapai ketinggian jelajah 36.000 kaki. Setelah mempertahankan ketinggian jelajah, kedua pilot melepas headset dan volume pengeras suara kokpit berbunyi ditingkatkan.
PIC kemudian meminta izin ke kopilot untuk tidur, kopilot pun mengizinkan. Saat itu kopilot mengambil alih tugas pilot.
Setelah tidur, Pilot terbangun pada pukul 01.22 UTC. Ia pun bertanya kepada kopilot, apakah butuh istirahat lagi atau tidak.
Namun, kopilot menolak dan menyatakan tidak ingin beristirahat.
Keduanya kemudian ngobrol santai tak terkait tugas selama 30 menit. Setelah ngobrol, pilot tidur. Tugas diambil alih kembali oleh kopilot.
Kopilot pun berkoordinasi dengan pihak ACC (Air Control Center) Makassar untuk terbang ke arah 275° untuk menghindari kondisi cuaca buruk. Permintaan itu pun disetujui.
Kopilot berkomunikasi dengan pramugari melalui interfon menanyakan kondisi penumpang karena dia merasa pesawat mengalami turbulensi ringan. Kata pramugari, penumpang baik-baik saja.
Kopilot melapor ke ACC Makassar bahwa pesawat sedang dalam tujuan dan melaporkan pesawat aman dari cuaca buruk. Pesawat kemudian melanjutkan perjalanan menuju Jakarta.
ACC Makassar menginstruksikan kopilot untuk menghubungi ACC Jakarta. Ia pun langsung menghubunginya dan memberi tahu pesawat sudah aman.
Kopilot membaca kembali instruksi dari ACC Jakarta. Beberapa saat kemudian, dilaporkan KNKT, ia tak sengaja tertidur.
12 menit setelah rekaman terakhir tersebut, ACC Jakarta menanyakan ke awak Batik Air, berapa pesawat harus terbang pada arah yang dituju. Namun tidak ada respons dari pilot maupun kopilot.
ACC Jakarta menelepon pilot. Namun karena pilot memang sedang tidur, tidak ada respons.
Beberapa kali ACC Jakarta juga mencoba mengontak pilot, tapi tidak ada satu pun panggilan yang direspons. Pilot tertidur, kopilot tertidur.
Setelah 28 menit dari percakapan terakhir dengan kopilot, pilot yang tadi tidur terbangun. Ia sadar ternyata pesawat berada pada jalur penerbangan yang tidak semestinya atau keluar jalur.
Load more