Menurut dia, yang menjadi permasalahan adalah mahalnya harga beras yang terjadi saat ini tidak dinikmati oleh petani negeri kita.
Di sisi lain, kata dia, mayoritas rakyat pun tak kunjung mendapatkan harga beras yang terjangkau.
Slamet menuntut kehadiran pemerintah untuk tetap menjaga kesejahteraan petani dengan hasil panen yang bisa dibeli dengan harga mahal.
Di sisi lain, kebutuhan rakyat yang berhak atas harga beras terjangkau pun bisa terpenuhi.
“El Nino sudah lewat, tidak boleh lagi menjadi alasan mahalnya harga beras. Data yang saya dapatkan dari Bulog, pemerintah hanya membeli 2 persen beras dari seluruh potensi petani kita. Artinya 98 persen hasil panen petani kita dibeli oleh swasta. Sehingga hari ini pemerintah mendapatkan hasilnya, yakni tak mampu mengendalikan harga pasar. Kenapa? Karena pemerintah tidak menguasai stok,” pungkasnya. (nsi)
Load more