Hasil Survei, Publik Percaya Pada Kemampuan Jokowi-Ma'ruf Dalam Penanganan Pandemi Covid-19

Jakarta - Keyakinan masyarakat kepada pemerintahan presiden Joko Widodo dan Wapres Ma'ruf Amin dalam penanganan Covid-19 cukup tinggi, yakni mencapai 86,7 persen. Selain itu, publik juga menilai kinerja pemerintah pusat dalam menangani pandemi sangat baik, yakni sebesar 90,3 persen.

"Keyakinan masyarakat terkait penanganan Covid-19 yang dilakukan pemerintah cukup tinggi. Sebesar 86,7 persen mengatakan yakin bahwa pemerintahan Joko Widodo-KH. Ma’ruf Amin dapat menangani Covid-19, dan hanya sebesar 11,9 persen mengatakan tidak yakin," kata Peneliti Populi Center, Rafif Pamenang Imawan, di Jakarta, Senin (20/12/2021).

Berdasarkan data tren survei, lanjutnya, peningkatan keyakinan publik terhadap penanganan Covid-19 mulai terlihat sejak September 2021 dan kemudian relatif
stabil hingga Desember.

"Penilaian publik terkait kinerja pemerintah pusat dalam menangani pandemi, dimana mayoritas masyarakat yang menilai baik sebesar 90,3 persen untuk kinerja pemerintah pusat dalam menangani pandemi Covid-19, sedangkan 9 persen masyarakat menilai buruk," papar Rafif.

Sementara itu, berkaitan dengan kemunculan varian omicron, mayoritas masyarakat atau sebesar 62,8 persen mengetahui tentang berita atau informasi kemunculan varian baru Omicron. Sedangkan yang tidak mengetahui sebesar 37,2 persen. 

"Hasil ini menunjukkan tingkat kewaspadaan masyarakat Indonesia saat ini cukup tinggi terkait perkembangan virus Covid-19," lanjutnya.

Survei juga mencermati mengenai kekhawatiran terhadap varian baru dan gelombang
ketiga virus Covid-19. "Sebesar 65,4 persen masyarakat menjawab khawatir terhadap varian baru/gelombang ketiga virus Covid-19, sedangkan yang menjawab tidak khawatir sebesar 25,2 persen. Hanya sebesar 8,3 persen yang menjawab biasa saja, sedangkan sebesar 1,2 persen tidak merespon pertanyaan ini," paparnya.

Meski banyak yang merasa khawatir dengan varian baru Covid19, namun sebesar 76,2 persen responden mengaku yakin terhadap antisipasi yang dilakukan pemerintah dalam menghadapi gelombang ketiga virus Covid-19. "Sementara yang menjawab tidak yakin sebesar 21,2 persen. Adapun responden yang tidak merespon pertanyaan ini sebesar 2,7 persen," lanjutnya.

Survei nasional persepsi masyarakat tentang penanganan Covid 19 ini dilakukan oleh Populi Center, lembaga non-profit yang mendalami masalah opini dan kebijakan publik. Survei ini dilakukan pada 1 hingga 9 Desember 2021 yang tersebar secara proporsional di 34 provinsi di Indonesia. 

Survei dilakukan melalui wawancara telepon terhadap sampel pemilik telepon. Responden dipilih secara acak dari populasi pemilih yakni penduduk berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Teknik pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode acak sederhana (simple random sampling). Adapun Margin of error pada survei ini sebesar ±2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (ito)