Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI membenarkan kabar terkait seorang Warga Negara Indonesia (WNI) di Jepang yang menelantarkan bayinya asrama perusahaan.
Jubir Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Lalu Muhammad Iqbal mengatakan WNI tersebut berusia 21 tahun.
"KJRI Osaka telah menerima informasi tentang seorang WNI atas nama JP, umur 21 tahun, pemagang di Hiroshima yang diamankan Kepolisian Onomichi, Prefektur Hiroshima karena diduga menelantarkan anak yang baru dilahirkan sehingga meninggal," ujar dia, melalui keterangan resmi, Kamis (29/2/2024).
Iqbal menindaklanjuti informasi tersebut, KJRI Osaka telah berkomunikasi dengan Kepolisian Onomichi dan pihak-pihak terkait, termasuk pihak LPK di Indonesia sebagai pengirim dan pihak penerima di Jepang.
"Saat ini Kepolisian Onomichi masih melakukan proses penyelidikan guna menetapkan status hukum JP," jelas dia.
"Berdasarkan privacy act, Kepolisian Onomichi masih menolak memberikan informasi yang lebih detail karena belum diperoleh persetujuan dari JP," sambung dia.
Kemlu dan KJRI Osaka akan terus memonitor kasus ini dan akan memberikan pendampingan kekonsuleran jika JP memberikan izin dan akses.
Diberitakan sebelumnya, Dalam keterangannya, KJRI Osaka mengatakan WNI tersebut bekerja paruh waktu sebagai perawat di Jepang.
Perempuan berusia 21 tahun itu diduga menelantarkan bayi yang baru ia lahirkan di asrama perusahaan pada 23-25 Februari 2024.
Jasad bayi, yang terbungkus dengan kondisi tali pusar masih menempel di tubuhnya itu, kemudian ditemukan oleh seorang rekan kerja JP yang melaporkannya ke polisi pada 25 Februari.
Setelah itu, WNI tersebut ditangkap kepolisian Jepang pada 26 Februari 2024. KJRI Osaka sedang menangani masalah ini.
"KJRI Osaka telah melakukan penanganan dan koordinasi dengan aparat setempat, serta pihak terkait," tulis KJRI Osaka.
Sementara itu, belum ada keterangan lebih lanjut mengenai informasi yang juga tersiar di media sosial ini.
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, juga masih berkoordinasi dengan perwakilan di negara matahari terbit itu.
"Sedang koordinasi dengan KJRI Osaka," katanya. (agr/muu)
Load more