Tangis histeris pecah saat jenasah korban yang sudah terbungkus kain kafan diturunkan dari ambulans dan memasuki rumah duka.
“Kok ada darah? Saya meminta kain kafan dibuka namun sempat dilarang oleh perwakilan ponpes dengan alasan sudah disucikan,” keluh Suyanti, ibu kandung korban.
Alangkah terkejutnya keluarga saat mengetahui terdapat sejumlah luka lebam, bekas sundutan rokok, jeratan di leher serta patah hidung pada jasad korban.
“Ini tidak mungkin hanya karena jatuh di kamar mandi. Kami akhirnya memutuskan untuk lapor Polisi,” pungkas Suyanti dalam kedukaan.
Akhirnya kasus ini masuk ke ranah hukum dan berbuntut penangkapan pada 4 orang santri lain yang diduga sebagai pelaku pengeroyokan dan penganiayaan pada Bintang Bilqis Maulana. (viva/aag)
Load more