Asal Usul Nama Kakak Beradik Prabowo dan Hashim Sujono, Ternyata Terkait Erat Pertempuran Patriotik di Lengkong
- ANTARA
“Yang banyak tidak tahu. Paman saya yang satu lagi, kakaknya Suyono. Namanya Subianto. Itulah nama yang saya sandang sekarang, Prabowo Subianto,” katanya.
Prabowo mengatakan, Subianto bergabung dengan korps Bhayangkara di kesatuan Polisi Istimewa, yang kemudian menjadi cikal bakal Brimob.
“Subianto itu, dari Agustus 1945 tergabung dalam Polisi Istimewa. Polisi Istimewa adalah cikal bakal dari Brimob. Jadi, bisa dikatakan bahwa paman saya ya memang korps Brimob,” kata Prabowo beberapa waktu silam saat menerima gelar Warga Kehormatan Brimob.
(Makam RM Soebianto Djojohadikoesoemo. Sumber: Indonesia Defense Magazine)
Sementara itu dilansir dari Gerindra TV, nama belakang anak kedua Sumitro Djojohadikusumo ini disematkan Subianto karena sang kakek berharap Prabowo bisa melanjutkan cita-cita perjuangan paman-pamannya yang meninggal dalam Pertempuran Lengkong pada Januari 1946.
“Akhirnya waktu saya lahir, saya diberikan nama Prabowo Subianto agar seolah-olah menggantikan anaknya (Margono) yang gugur untuk meneruskan cita-cita mereka,” kata Prabowo.
Prabowo sendiri mengaku bahwa di masa kecilnya banyak dipengaruhi oleh ajaran sang kakek, Margono Djojohadikoesoemo.
Pertempuran Patriotik Lengkong
Peristiwa Lengkong 25 Januari 1946, dimana dua putra Margono Djojohadikoesoemo tewas, pernah dibuatkan kisah dalam film Merah Putih. Di peristiwa itu, Soebijanto Djojohadikoesoemo dan Soejono Djojohadikoesoemo gugur bersama Mayor Daan Mogot dan puluhan pejuang lainnya.
Salah satu aktor yang bermain di Film yakni salah satu cicit Margono Djojohadikoesoemo, yakni Rahayu Saraswati Djojohadikusumo. Merah Putih dirilis di bioskop secara nasional pada tanggal 13 Agustus 2009 di jaringan Bioskop 21 dan Blitzmegaplex.
(Makam RM Soejono Djojohadikoesoemo. Sumber: Indonesia Defense Magazine)
Melalui artikel bertajuk "Monumen Lengkong; Saksi Bisu Darah Pejuang Kemerdekaan", 2023, yang ditulis oleh Airin Rachmi Diany, dituliskan bahwa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 belumlah akhir dari sebuah perjuangan mengusir penjajah.
Tidak sedikit nyawa melayang dan darah pejuang jatuh demi mewujudkan kemerdekaan negeri tercinta yang sudah diproklamasikan itu. Seperti darah para pejuang Tangerang yang tumpah pada peristiwa berdarah tanggal 25 Januari 1946 di Lengkong, Serpong, Tangerang Selatan.
Peristiwa berdarah ini bermula dari Resimen IV TRI di Tangerang, Resimen ini mengelola Akademi Militer Tangerang. Tanggal 25 Januari 1946, Mayor Daan Mogot memimpin puluhan taruna akademi untuk mendatangi markas Jepang di Desa Lengkong.
Load more