Jakarta, tvOnenews.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengaku ada perbedaan penghitungan quick count (hitung cepat) Pemilu 2024 dengan temuan pihaknya di lapangan.
Hal itu dikatakan Muzani saat merepons perolehan quick count Partai Gerindra yang terpental ke posisi kwetiga dari sejumlah lembaga survei. Kondisi ini menjadi sorotan, lantaran Gerindra sebelumnya menempati posisi kedua pada Pemilu 2019.
Menurut Muzani, penghitungan resmi dari KPU belum tuntas, sehingga pihaknya tidak khawatir terkait temuan dari quick count.
"Penghitungan belum selesai, meskipun ada hal yang berbeda di lapangan," kata Muzani di Jakarta, Jumat (16/2/2024).
Muzani menuturkan menurut tim Gerindra, terdapat tambahan suara yang signifikan pada Pemilu 2024.
Dia menyampaikan sejumlah temuan di lapangan bakal menjadi acuan pihaknya dalam melihat penghitungan suara Partai Gerindra.
"Hitungan kami ada kenaikan, baik presentasi di partai ataupun kursi," tegasnya.
Menurut data quick count LSI Denny JA suara yang masuk 99,60 persen dari 2.000 sampel Tempat Pemungutan Suara (TPS) menunjukkan PDIP menjadi partai juara dengan 16,82 persen.
Posisi kedua ditempati Partai Golkar dengan perolehan 14,93 persen, sementara Partai Gerindra mesti puas pada urutan ketiga dengan 13,43 persen.
"Suara PDIP di Pileg 2024 mengalami penurunan dibandingkan 2019 dari 19,33 persen menjadi 16,82 persen. Sementara itu, Partai Golkar mendapat 12,31 pada 2019 saat ini sebesar 14,93 persen. Gerindra dari 12,57 persen menjadi 13,43," kata Direktur Konsultan Citra Indonesia-LSI Denny JA, Ajie Alfaraby dalam keterangannya.(lpk)
Load more