Jakarta, tvOnenews.com - Fanni Aminadia yang populer dengan julukan Ratu Agung Sejagat turun gunung untuk ikut memantau jalannya pesta demokrasi di Indonesia.
Fanni hadir dan didapuk menjadi Moderator dalam acara Diskusi Publik yang bertajuk "Kontroversi Hak Presiden Melaksanakan Kampanye Konstitusional VS Moral Etik". Acara ini digelar di Hotel D'Arcici Plumplang Jakarta Utara baru-baru ini.
"Menurut saya, sah-sah saja Presiden Jokowi mengatakan dibolehkannya seorang presiden dan wakil presiden berkampanye dalam pemilu sudah sesuai dengan ketentuan Undang-undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Presiden juga dilindungi dan memiliki hak untuk memilih sebagai hak politiknya. Namun sebaiknya lebih bijak, Presiden lebih tau menempatkan dirinya sebagai kepala negara, untuk menjaga proses demokrasi agar tetap berjalan Jurdil dan damai," jelas Fanni mengawali, Senin (5/2/2024).
Menurut Fanni, soal boleh tidaknya Presiden berkampanye itu diatur dalam Undang-undang Pemilu. Tapi seluruhnya. Sementara pasal yang ditunjukkan itu adalah pasal yang tidak utuh. Sementara ada ayat-ayat lain dalam pasal tersebut dengan catatan-catatan seperti harus cuti. Tidak menggunakan fasilitas Negara, tidak boleh menggunakan simbol-simbol Negara. Tapi kemudian ini menjadi peraturan yang abu-abu karena, akan sulit ketika Presiden cuti. Kan ada pasal lanjutannya tidak boleh meninggalkan tugas Negara.
Menurutnya acara diskusi publik yang digelar oleh Lembaga Pemantau Pemilu Suara Rakyat kemarin. Wacana yang dibahas adalah "Jika Presiden Berkampanye" sementara Presiden kita ini hanya menunjukkan haknya bahwa Presiden boleh memihak, boleh memilih dan boleh berkampanye.
"Tapi Presiden sendiri sampai sekarang belum berkampanye. Kalau yang dibahas Ibu Negara membagi-bagikan sembako dengan simbol pasangan Paslon tertentu, itukan Ibu Negara, bukan Presiden. Kan secara terang-terangan belum ada. Kalau secara samar itu kan tergantung perspektif dan interpretasi masing-masing dalam menilai. Karena ini yang dipermasalahkan adalah apa yang akan terjadi atau apa yang belum terjadi," tandasnya.
Wanita cantik ini melanjutkan, jika ada Paslon yang yakin memang tanpa bantuan Presiden itu sah-sah saja. Namun Fanni menegaskan, jika kapasitasnya sebagai seorang ayah mungkin pasti akan tetap membantu.
"Sebagai seorang ayah tentu ingin yang terbaik untuk anaknya. Akan tetapi sebagai seorang Presiden, beliau juga pasti ingin yang terbaik buat Bangsa dan Negaranya. Soal anaknya yang terbaik untuk bangsa ini itu perspektif lain. Tapi sebagai orang tua, pasti ingin yang terbaik buat anaknya. Tapi saya ingatkan sebagai simbol Negara, beliau adalah panglima tertinggi," tukasnya.
Fanni saat ini turut bergabung di antara barisan Lembaga Pemantau Pemilu Suara Rakyat (LPP Surak) yang sudah diakui, terdaftar dan dilegitimasi oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Sebagai insan yang berada dibarisan Pemantau Pemilu. Fanni memposisikan dirinya Netral dan tidak berpihak apalagi condong ke salah satu Paslon yang bertarung. Fanni Aminadia sempat viral dan menjadi buah bibir lantaran gagasan Raja dan Ratu Sejagad. (ebs)
Load more