Jakarta, tvOnenews.com - Kelompok masyarakat yang tergabung dalam Maklumat Alumni Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta se-Indonesia merespons sejumlah poster soal 'Geruduk Istana' ramai di media sosial.
Alumni Universitas Trisakti Tommy Rahaditia mengatakan pihaknya menilai pemerintahan Presiden Jokowi tidak mencederai demokrasi pada Pemilu 2024.
Dia menyayangkan timbul narasi negatif yang menyudutkan Presiden Jokowi.
"Kita berkumpul, menyikapi narasi-narasi negatif yang menyudutkan Presiden Jokowi. Indonesia saat ini sedang dalam kondisi baik-baik saja, tetap pada koridor," kata Tommy di kawasan Dharmawangsa, Jakarta, Jumat (2/2/2024).
Tommy mengaku kecewa soal maraknya penggunaan simbol universitas ketika melayangkan narasi negatif tersebut.
Menurutnya, penggunaan simbol itu ada aturannya dan tidak bisa digunakan sembarangan.
"Kalangan kampus seharusnya netral, tidak melakukan politik praktis. Ada aturan main kalau memakai simbol," jelasnya.
Jika ingin melakukan sebuah protes, Tommy mengungkapkan, pemerintah sudah menyediakan tempat untuk melakukan orasi atau demo.
"Kita mengawal proses reformasi yang sudah berjalan 25 tahun lebih. Reformasi itu, sejauh ini sudah disusun baik, kami akan mengawal proses reformasi ini sampai tuntas," ujar Tommy.
Seperti diketahui, baru-baru ini viral poster digital berisi rencana aksi demonstrasi bertajuk 'Geruduk Istana' dengan tuntutan menurunkan Presiden Jokowi. Dalam poster digital itu, terlihat banyak organisasi kemahasiswaan yang dicantumkan.
Dalam poster itu menarasikan, tuntutan mendesak MPR RI menggelar Sidang Istimewa menurunkan Jokowi. Mahasiswa yang bakal hadir disebutkan, mencapai 100 ribu orang dengan dress code pita hitam.
Pada bagian bawah poster digital itu tercantum logo-logo organisasi kemahasiswaan antara lain HMI, PMII, GMKI, GMNI, PMKRI. Kemudian, KAMMI, IMM, BEM UI, BEM UGM, BEM ITB, dan lainnya.(lpk)
Load more