Jember, tvOnenews.com- Pengamat politik Universitas Jember Dr Muhammad Iqbal menilai bahwa calon presiden Anies Baswedan masih menjadi raja debat dengan seni adu argumen pada debat ketiga yang digelar KPU RI di Istora Senayan pada Minggu (7/1) malam.
"Terkait penyelesaian sengketa di Laut China Selatan. Anies lebih asertif dengan mengingatkan betapa penting dan strategisnya peran ASEAN sebagai kunci solusi sengketa Laut China Selatan," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin.
Ia mengatakan Anies kembali menegaskan bahwa Indonesia harus menjadi Panglima Diplomasi dan pemimpin yang efektif diperhitungkan di ASEAN sehingga kebersamaan negara anggota ASEAN diyakini mampu berperan aktif menemukan solusi atas konflik nine dash line yang diklaim sepihak oleh Tiongkok.
Sedangkan Ganjar lebih menawarkan penguatan patroli keamanan dan infrastruktur logistik Indonesia serta membangun "kesepakatan sementara" tanpa menjelaskan lebih detail kesepakatan apa dan pihak mana saja.
Untuk Prabowo secara normatif menegaskan Indonesia memerlukan satelit, patroli dan sistem pertahanan yang kuat harus dibangun. Ketika menambahkan penjelasan mengenai kapasitas alutsista, justru Prabowo malah kembali tampil melibatkan emosi dengan menyerang personal dan melarang hak Anies karena dianggap tidak pantas mengungkap data yang keliru.
Saat pamungkas debat, lanjut dia, Prabowo menegaskan norma politik bebas aktif, nonblok dengan rentang kendali dan rentang komando TNI dan Polri tetap di bawah Presiden. Lebih lanjut ia mengapresiasi kerja keras TNI, Polri dan ASN yang menjaga kedaulatan Indonesia dan berjanji akan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Ia menilai Ganjar terlihat lebih rileks ketika menutup debat dengan menegaskan pentingnya otonomi strategis politik luar negeri. Ganjar juga mementingkan adanya Duta Besar Cyber, Angkatan Cyber hingga memungkasi pernyataan dengan kalimat "Indonesia Gagah Samudera".
Load more