Jakarta, tvOnenews.com - Adik kandung Wiji Thukul, Wahyu Susilo mengaku geram dengan pernyataan Prabowo Subianto terkait masalah pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) masa lalu.
Wahyu menganggap seolah-olah Prabowo meremehkan kasus pelanggaran HAM, tanpa memikirkan perasaan keluarga korban.
"Pernyataan dari kubu Prabowo yang menyatakan bahwa isu penculikan, isu pelanggaran HAM masa lalu adalah isu musiman itu tentu sangat melecehkan, sangat menyakiti keluarga korban dan itu menunjukkan kebengisan yang mereka pelihara," ujarnya, saat ditemui di Kafe Tjikini, Jakarta Pusat, Kamis (21/12/2023).
Dia pun menegaskan mengapa Prabowo menganggap remeh masalah pelanggaran HAM ini dikarenakan dia sadar akan kesalahannya.
"Mereka tentu sangat terganggu dengan isu penghilangan paksa karena itu utang mereka. Korban akan terus menerus mengejar, akan terus menagih utang tersebut," kata dia.
Bahkan Wahyu menilai secara implisit Prabowo telah mengakui perbuatannya terkait pelanggaran HAM masa lalu pada saat Debat Pilpres 2024 kemarin, 12 Desember 2023.
"Dalam debat pertama kemarin secara implisit, Prabowo mengakui kasus penculikan itu adalah tanggungjawab dengan mengatakan bahwa "korban-korban yang saya culik seperti Budiman Sudjatmiko sudah merapat ke saya"," jelasnya.
"Itu artinya Prabowo sebenarnya memang terlibat di dalam itu dan secara formal sudah ada putusan dari dewan kehormatan perwira," tandas dia.
Oleh karena itu, Wahyu mengimbau kepada orang-orang yang mengatakan Prabowo tidak bersalah untuk membaca putusan dari Dewan Kehormatan Perwira.
Sebelumnya, pada debat perdana di sesi tanya jawab antar pasangan calon.
Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengungkapkan sejumlah kasus pelanggaran HAM di masa lalu. Kemudian dia mengajukan dua pertanyaan untuk Prabowo.
"Kalau Bapak (Prabowo) di situ apakah akan membuat pengadilan HAM dan membereskan rekomendasi DPR?" ucap Ganjar dalam debat perdana capres di KPU RI, Jakarta, Selasa (12/12) malam.
"Pertanyaan kedua, di luar sana menunggu banyak ibu-ibu. Apakah bapak bisa membantu di mana kuburnya yang hilang agar mereka bisa berziarah?" tanya dia.
Pertanyaan tersebut pun langsung dijawab Prabowo. Dia mengatakan, dirinya sudah berkali-kali memberikan jawaban.
"Apa lagi yang mau ditanya kepada saya? Saya sudah jawab berkali-kali tiap 5 tahun kalau polling saya naik ditanya lagi soal itu," sambung Prabowo.
Prabowo lalu meminta agar kasus pelanggaran HAM berat masa lalu tidak dipolitisasi.
"Jadi masalah HAM jangan dipolitisasi, Mas Ganjar," ucapnya. (agr/muu)
Load more