Hal itu diungkapkannya dalam segmen keempat Debat Capres-Calon wakil presiden (Cawapres) 2024 yang bertema meliputi pemerintahan, hukum, hak asasi manusia (HAM), pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.
"Fenomena Ordal ini menyebalkan, di seluruh Indonesia kita menghadapi fenomena ordal, mau ikut kesebelasan ada ordalnya, mau masuk jadi guru ordal, mau daftar sekolah ada ordal," kata Anies.
"Mau dapat tiket konser ada ordalnya, ada orang di mana-mana, membuat meritokratik tidak berjalan," sambung dia.
Oleh karena itu, menurut Anies, perilaku yang memanfaatkan ordal ini telah melunturkan etika. Bahkan fenomena ordal ini tidak hanya berada di tengah masyarakat biasa.
"Ketika fenomena ordal itu bukan hanya di masyarakat, tapi di proses yang paling puncak terjadi (pilpres) ada ordal," ucap Anies.
Kuat dugaan pernyataan tersebut menyinggung cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka yang dituding dapat mencalonkan diri berkat bantuan sang ayah, Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi. (fnm/mii)
Load more