Jakarta, tvOnenews.com - Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan mengungkapkan sebanyak 28 persen masyarakat yang tidak memilih di survei Litbang Kompas menandai masyarakat masih bingung.
"Sebenarnya kalau angka yang belum menunjukkan sikap itu masih setinggi itu, artinya angka yang muncul itu masih belum stabil, jadi nanti menjelang pemilu angka yang undicided akan semakin menurun," ungkap dia, di Dialog APINDO Capres 2024, Jakarta Selatan, Senin (11/12/2023).
Akan tetapi, capres besutan Koalisi Perubahan ini menegaskan lonjakan angka yang belum memilih itu ada yang kehilangan suara banyak.
"Itu juga artinya ada yang mulai memikirkan ke mana, ya, saya harus memilih, jadi suaranya belum stabil dan itu artinya hasil surveinya juga tidak bisa dijadikan patokan," ujarnya.
Eks Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan jika terjadi pergeseran yang signifikan yang tidak memilih kepada pasangan calon mana pun.
"Hasil bisa berubah sama sekali, betul ya, itu lah artinya kenapa hal begini baik aja untuk feedback, tapi yang penting kita terus menjangkau semua," jelas dia.
"Sampaikan gagasannya, dan mengajak semua, silakan bandingkan, lalu dari perbandingan itu mana yang kira-kira paling tepat untuk Indonesia ke depan," tandas dia.
Sebelumnya, Pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berada di urutan teratas dengan perolehan 39,3% suara.
Hal itu berdasarkan hasil survei terbaru Litbang Kompas bertajuk "Prabowo-Gibran Unggul, Pemilih Bimbang Meningkat" untuk periode 29 November 2023-4 Desember 2023.
Kemudian pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar hanya memperoleh 16,7% dan pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan 15,3% suara.
Prabowo-Gibran unggul di semua kategori usia, khususnya generasi Z dan Y (17-25 tahun), dengan persentase sebesar 54,5%.
Survei Litbang Kompas kali ini dilakukan secara tatap muka dengan jumlah responden sebanyak 1.364 orang.
Ribuan responden tersebut dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.
Adapun margin of error dari survei ini +/- 2,65% dengan tingkat kepercayaan 95%. (agr/mii)
Load more