Imam Masjid Istiqlal Harapkan Pemuka Agama Berperan Menangkal Berita Hoaks Jelang Pemilu 2024
- ANTARA
Jakarta, tvonenews.com - Berita hoaks menjelang pemilu 2024 harus diantisipasi oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, antisipasi tersebut dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat di seluruh sendi kehidupan.
Demikian disampaikan Imam besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar soal Pilpres 2024 yang akan datang.
Nasarudin menilai sejak penetapan pasangan capres cawapres Pilpres 2024, sudah banyak bertebaran berita hoaks yang dapat merusak persatuan dan kesatuan.
Dirinya mengingatkan, bahwa belajar dari sejarah sebelumnya di mana agama digunakan untuk kepentingan politik, Nasaruddin menyebut hal itu tidak akan terjadi di masyarakat.
"Isu kagamaan itu sering kali muncul sebagai faktor pemicu konflik, tetapi makin kesini, semakin matang masyarakat kita, matang dalam berpolitiknya, matang pemahaman keagamannya," papar Nasarudin, Selasa (5/12/2023).
Nasaruddin Umar menyakini bahwa Pemilu 2024 yang akan dilaksanakan tanggal 14 Februari 2024 mendatang, akan berlangsung dengan damai dan melahirkan pemimpin yang amanah.
Nasaruddin menegaskan, jika nanti pemicu konflik dalam Pemilu seperti politik identitas serta politik yang menggunakan dalil agama tidak akan laku.
"Saya melihat masyarakat saat ini jauh lebih dewasa dalam menyikapi persoalan politik, " jelas Nasarudin.
Pilpres Jangan Dikaitkan dengan Agama
Pada kesempatan itu, Nasarudin juga meminta agar Pilpres 2024 jangan dikaitkan dengan persoalan-persoalan keagamanan, karena hal itu tidak lagi akan menjadi pusat perhatian.
"Saat ini masyarakat kita sudah tumbuh paham bahwa untuk kepentingan sesaat tidak perlu melibatkan agama yang sedemikian, segala memecah, tidak benar, jadi akhirnya perang ayat," jelasnya.
Diakuinya, bahwa Pemilu 2024 akan lebih dewasa masyarakat menyikapi isu isunya.
"Adanya aktor-faktor yang digunakan untuk memecah belah masyarakat di Pemilu tidak akan laku. Faktor pemuka agama dalam mencerahkan masyarakat juga perlu ditingkatkan. Sehingga, masyarakat tak lagi bisa dipengaruhi dengan dalil-dalil yang memecah persatuan dan kesatuan bangsa, " jelasnya.
Dirinya menegaskan, bahwa Insya Allah pemilu yang ke depan akan lebih soft.
"Sudah lebih soft, karena isu menjual dalil-dalil agama tidak akan laris lagi, karena apa, karena masyarakat kita sudah matang. Masyarakat kita sudah dewasa, tapi itu tidak gratis, itulah peranan tokoh agama menciptakan penyadaran agama yang sungguh indah," pungkasnya.
Load more